"Tapi gimana dengan hubungan kita?"
"Kenapa kamu nggak ganti pertanyaan menjadi bagimana dengan Kania? Nggak mungkin kamu meninggalkan dia di kondisinya yang sekarang. Aku pun nggak mau jadi orang ketiga di antara kalian."
"Ris..." kata Andy yang kehabisan kata-kata. Tatapan matanya pun begitu menyedihkan.
"Aku akan baik-baik aja. Begitu pula dengan kamu. Jalani hidup bersama dia, bukan aku."
Sebelum meninggalkannya ketika senja sempurna menghilang, aku menicum pipi kanannya dan mengatakan bahwa aku tetap mencintai dia. Aku pun berkata suatu saat nanti akan ada laki-laki lain yang bisa menggantikan posisinya. Semua hanyalah masalah waktu.
Sekalipun aku dan dia ditakdirkan bersama dalam ikatan yang lebih dari sekadar pertemanan, aku yakin Tuhan akan kembali mempertemukan kami pada cerita baru yang lebih indah.
***
Mencintai Jingga Pada Senja yang Salah -SELESAI