Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | (Not) A Friendzone Story - Beginning

3 Juni 2019   22:28 Diperbarui: 3 Juni 2019   22:35 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara itu mengagetkan keduanya. Marlo datang dengan santainya dari balik punggung Rega, kemudian mendekati Ayla, merangkulnya, dan mengajak perempuan itu pergi dari sana agar tidak terlibat lebih jauh lagi dengan sang mantan yang nampaknya belum bisa move on. Rega hanya terdiam kaku tanpa bisa melakukan apa-apa untuk mencegah Ayla pergi. Mungkin benar dugaannya, tidak secepat itu harusnya ia memutuskan Ayla.

***

Di dalam kelas, Lidia menyambut Ayla dengan baik. Mereka selalu dipertemukan di kelas yang sama sampai kelas 12 ini, bahkan sebangku. Jadi tidak heran lagi jika keduanya sudah tahu kepribadian masing-masing beserta masalah apa saja yang sedang dihadapi oleh temannya itu.

Seperti halnya perempuan di usia remaja, jika ada waktu kosong tanpa ada guru yang sedang mengajar, Ayla dan Lidia selalu mencari topik seru untuk dijadikan obrolan di kelas. Biasanya mereka lebih sering membicarakan tentang fashion, tapi masalah asmara pun sepertinya tidak akan terasa bosan untuk dibahas.

"By the way, kamu udah nggak sedih lagi kan sekarang gara-gara diputusin sama Rega?"

"Aku nggak mau ngomongin tentang dia dulu, ah. Rasanya tuh gimana, ya..." Ayla berpikir sejenak. "... orangnya tuh nggak konsisten. Kayak nggak punya pendirian gitu."

"Maksudnya...?"

Ayla pun menceritakan kembali beberapa poin tentang Rega yang belum Lidia tahu. Salah satunya adalah tentang sikap Rega pagi tadi yang membuat dirinya sendiri bingung.

"Kalau mantan ya mantan, lah. Yang mutusin siapa, yang ngejar-ngejar siapa." Rasanya, Ayla sedikit kepedean di mata Lidia.

"Bicara soal Rega, nih, dia kan salah satu sahabatnya Marlo. Begitu pula dengan kamu yang sahabatan sama dia. Mereka berdua nggak berantem gara-gara kamu putus sama Rega, kan? If you know what I mean."

Ayla ragu untuk mengatakannya, tapi dia juga butuh seseorang untuk berbagi mengenai kisah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun