Dia berkata, "Seribu atau dua ribu aja, Kak."
Lagi, saya menolaknya. Kemudian dia melihat dashboard motor saya dan berkata, "Ini ada uang seribu, Kak."
What the... I don't care if she wants that coin. Tapi sikapnya itu menurut saya masih kurang pantas dan membuat rasa respect saya berkurang drastis. Terlebih ketika saya menolak untuk yang ketiga kalinya, dia berkata "Ih, dasar pelit."
3. Mereka Bergerombol
Pada hari yang berbeda dan tempat yang sama, saya menemukan lagi kejadian yang tak kalah menyebalkan. Seorang anak laki-laki yang usianya masih sekitar anak SD, datang meninta uang kepada satu pengendara roda dua. Pengendara tersebut memberinya uang.
Lalu, anak tersebut memanggil teman-temannya. Seingat saya sekitar 3 orang atau lebih. Di sana mereka datang ke pengendara yang sama untuk meminta uang.
Jelas lah, pengendara tadi jadi kaget dan kebingungan karena kedatang tamu tak diundang. Sepertinya ini memang prinsip mereka. Jika ada yang memberi ya harus didatangi agar bisa mendapatkan uang lebih.
4. Menganggu Pengendara
Jelas, poin-poin sebelumnya pun sudah dalam kategori menganggu. Namun kali ini ada kasus lain yang terjadi pada diri saya sendiri.
Anak kecil yang sudah terbiasa ada di sana mendatangi motor saya. Ia mengelap motor saya setelah sebelumnya menuangkan air sabun.
Ketika menolak untuk memberikan uang, ia pergi begitu saja dengan sisa air sabun yang menempel di motor saya. Selain dari momen itu, saya pun melihat kejadian yang sama juga terjadi pada pengendara lain.
5. Mengucapkan Kata-Kata yang Tidak Pantas
Hal ini yang menjadi puncak kekesalan saya karena kejadiannya pun baru saja terjadi. Saya dan adik saya (perempuan, berjilbab) ada di sana dengan kondisi yang lagi-lagi terjebak di lampu merah. Datang anak laki-laki meminta uang kepada kami. Ketika kami menolak, anak itu berkata:
"Kamu bukan Islam. Kamu berkerudung tapi nggak mau memberi."
Really? Seorang anak kecil bisa bicara tentang agama sampai semelenceng itu? I have no idea about this.
...
Itulah 5 alasan yang membuat saya kesal dengan perilaku pengemis-pengemis cilik ini. Entah siapa yang mengajarinya, tapi sangat disayangkan mereka memiliki sikap seperti itu. Terlebih pada usia seperti ini akan mulai membentuk karakter si anak di masa depan.
Saya juga tidak tahu secara pasti apa mereka bersekolah atau justru hanya menghabiskan hari-hari dengan cara seperti ini. Jika tidak sekolah, tambah lagi satu poin yang disayangkan karena mereka tidak melanjutkan pendidikan padahal masih sekecil itu.