Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | "Playlist 04, 1000 Tahun Lamanya"

13 Mei 2018   19:45 Diperbarui: 13 Mei 2018   21:24 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: enterprise.ca

"Aku juga kaget, driver yang ambil orderan aku ternyata kamu, bahkan dengan identitas palsu."

Keadaan lalu lintas di Jalan Riau tiba-tiba tersendat. Hanya beberapa menit sekali mobil bisa melaju dengan sangat pelan. Pengendara motor banyak yang mengambil jalur seenaknya, membuat semuanya semakin tidak karuan.

Di sela kemacetan ini, aku menceritakan kenapa bisa sampai memilih menjadi driver taksi online. Karena sebenarnya, aku hanya menggantikan teman yang kebetulan tidak bisa melakukan pekerjaannya hari ini.

Beberapa topik kucoba tanyakan pada Filia, namun hanya dijawab dengan ketus tanpa senyuman. Ya, aku sadar, perempuan mana yang akan bisa menerima laki-laki yang meninggalkannya, bahkan nyaris tidak memberikan kabar selama dua tahun terakhir. Jika dibilang salah, jelas aku salah.

"Aku rasa sekarang kamu sudah memiliki pendamping hidup yang baru, khususnya untuk Nuri, anakmu."

"Dua bulan yang lalu aku dilamar, Ras."

Aku terkejut, tapi mencoba tenang.

"Wow, selamat kalau gitu. Dia pasti laki-laki mapan yang bisa jadi suami yang baik buat kamu."

"Ya, begitulah. Dia memang pantas untuk jadi pendamping hidup aku. Sosok yang dewasa, punya naluri ayah yang sangat kuat, serta bertanggung jawab. "

"Aku... ikut senang, ya..." kataku pelan tanpa melihat ke arahnya. Seketika mood-ku turun drastis.

Setelah percakapan itu kami tidak lagi banyak bicara hingga perjalanan selesai. Aku menurunkan dia di salah satu hotel mewah di Jalan Gatot Subroto. Setelah memberikan uang jasa sesuai yang ada di aplikasi, ia turun dari mobil meninggalkan aku sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun