Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Probabilitas Patah Hati

23 Maret 2017   16:27 Diperbarui: 24 Maret 2017   05:00 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Listen to me. How do you know about my broken heart probability? We have known each other for thirty minutes. Thirty-minutes. You... only know my self from cover, not inside."

Dia tersenyum simpul memandangku, nyaris tertawa. Dan... senyumannya sungguh indah. Aku hampir terhipnotis.

"Maaf kalau aku sok tahu."

"Nggak apa-apa, kok. Aku suka sama senyuman kamu..."

Apa? Apa yang tadi kukatakan? Aku benar-benar kehilangan konsentrasi barusan. SIAL!

"Maksud aku... aku suka sama perempuan yang sok tahu kayak kamu. Itu berarti aku suka sama kamu."

Perempuan ini langsung tertawa terbahak-bahak, memegang perutnya untuk menahan rasa sakit karena tertawa.

"Maaf, aku nggak pernah segugup itu sebelumnya," kataku malu menatap ke bawah balkon.

"Nggak apa-apa, kok. Aku suka sama laki-laki yang lucu... kayak kamu, misalnya."

Dan malam itu, kami berdua menghabiskan sepanjang malam dengan penuh tawa dan bahagia. Hanya ada suka, tanpa duka. Tentang tunangannya yang koma pasti masih menganggu di pikirannya. Tapi, bukankah kita tidak boleh terus berputar di kesedihan yang sama? Sesekali mencoba bangkit tidak ada salahnya, bukan?

Tanpa sengaja, di bawah kemilau bintang dan lampu-lampu bangunan di kota ini, mengenakan pakaian khusus pasien, telapak tangannya menyentuh tanganku. Aliran darah langsung mengalir lebih deras. Jantung pun berdetak lebih kencang. Semoga jantungku tetap baik-baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun