Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Probabilitas Patah Hati

23 Maret 2017   16:27 Diperbarui: 24 Maret 2017   05:00 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tentunya aku tidak memaksa."

"Aku pun tidak keberatan," jawabnya.

Setelah itu, kami berdiri di balkon kamar ini sembari melihat bagaimana suasana kota Bandung jika dilihat saat malam hari. Lampu-lampu seperti bintang di langit malam, kendaraan masih banyak berlalu-lalang di pusat perkotaan, dan angin malam bertiup lembut seakan datang tanpa diundang untuk menemani kami.

Dia melanjutkan ceritanya yang belum tuntas. Tentu, masih tentang tunangannya. Mereka berdua menjalin hubungan selama kurang lebih dua tahun dan rencananya tiga bulan lagi akan menikah. Tapi, takdir berkata lain. Masih ada rintangan berat yang mesti mereka hadapi.

Aku pun sedikit menceritakan mengenai lemahnya jantungku yang kualami sejak sekolah dasar. Ia memandang iba, padahal nyatanya aku masih baik-baik saja sampai saat ini. Ya, meskipun beberapa bulan sekali harus melakukan kontrol.

"Kamu sendiri udah punya pacar?" tanyanya tiba-tiba membelokkan topik.

"Punya..." jawabku santai. "...tiga hari yang lalu."

Lagi-lagi pandangan iba itu tersirat dari kedua matanya. I really don't like it.

"Pasti... rasanya sakit, ya? Apalagi jadi korban perselingkuhan."

"Apanya yang sakit? I'm fine."

"Ya hati kamu. Siapa yang nggak akan sakit hati ketika dirinya diduakan?" Kami malah saling menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun