Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Kadang menulis prosa, tapi lebih sering puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Hadapan Lilin-Lilin Kecil

25 November 2024   11:50 Diperbarui: 25 November 2024   12:56 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tapi lilin di tanganku hampir padam.

Asapnya menari pelan,

mengejek angan-angan yang kubawa.

Mereka menatapku, mata kecil penuh tanya;

aku hanya menjawab dengan senyum hampa.

(3)

Kupintal kekuatan dari kata-kata,

"Jadilah sungai yang tak pernah lelah,"

tapi kakiku terperosok lumpur.

Aku ingin terbang bersama mimpi mereka,

namun sayapku berkarat, rapuh oleh angin waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun