Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lagu Kesepian Loper Koran

12 Agustus 2021   13:38 Diperbarui: 12 Agustus 2021   13:50 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ah, meracau lagi. Mungkin siang sudah terlampau terik dan isi kepala terlalu berkecamuk. Namun tidak juga, saya tak berada lagi di jalanan atau merasa kepanasan di atas motor dan bikin kepala melantur. 

Sebab saya tengah berada di warung kopi seraya mendengarkan senandung "Lagu Kesepian"-nya sang loper koran. Sepi dalam harfiah yang sebenarnya. Seabreg koran di tengah jalanan kota yang sepi dan pintu-pintu rumah yang makin terkunci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun