Tangan Midas Alfred Riedl di Indonesia
Di Indonesia, Alfred Riedl dikontrak PSSI dalam 3 periode berbeda, yakni 2010-2011, 2013-2014, dan 2016-2017. Statistiknya bersama tim Garuda cukup mentereng, dalam 17 laga, Riedl berhasil menghimpun statistik ciamik dengan 10 kali menang, 3 seri, 4 kalah, 36 memasukkan, 26 kemasukkan, dan +10 selisih gol.
Pada periode pertama, bersama Cristian Gonzales cs, Riedl berhasil membawa Timnas masuk ke babak final. Lawan Indonesia di final kala itu adalahTimnas Malaysia yang sempat dibungkam pada pertandingan perdana fase grup dengan skor 5-1.Â
Namun di partai final, Indonesia secara mengejutkan kalah dari tim yang dibesut oleh Raja Gopal dengan agregat 2-4. Selepas gelaran tersebut Riedl sempat kehilangan jabatannya pada 13 Juli 2011.
Namun pada Desember 2013 Riedl kembali dan menandatangani kontrak selama tiga tahun, setahun berselang kontraknya diputus atas kesepakatan bersama. Hal itu disebabkan oleh gagalnya Tim Garuda melaju ke semifinal Piala AFF 2014, alias tereleminasi di fase grup.
Meski begitu, Ia kadung jatuh hati dan tak bisa jauh-jauh dari Indonesia. Tak lama selepas meletakkan jabatan pelatih Tim Nasional Indonesia Ia berlabuh ke Makassar.
Pada awal tahun 2015 Riedl resmi menukangi PSM, meskipun kemudian kiprahnya bersama pasukan Ramang hanya seumur jagung, sebab pada bulan April di tahun yang sama Ia undur diri.
Setahun berselang, Ia kembali didapuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia untuk menukangi Boaz Solossa cs di Piala AFF 2016. Tak gampang menerima tawaran ini sebab Sepak Bola Indonesia baru saja terbebas dari sanksi FIFA.Â
Perekrutan pemain pun sempat terganggu karena klub hanya bersedia melepas maksimal dua pemainnya ke Timnas sebab saat itu kompetisi dalam negeri masih berjalan dengan sengit.
Namun demikian Riedl kembali berhasil membangunkan harapan publik sepak bola tanah air untuk kedua kalinya.
Dengan segala hiruk pikuknya, Riedl berhasil mereplika prestasinya di Piala AFF 2010 dengan membawa Timnas ke final AFF edisi 2016.Â