Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama FEATURED

Mengapa Pesepak Bola Juga Bisa Rentan Terkena Covid-19?

23 Maret 2020   16:17 Diperbarui: 18 Oktober 2020   11:32 2090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi atlet sepak bola. (sumber: pixabay.com/jorono)

"Itu artinya pemain harus memasuki bandara meski terkadang mereka menggunakan pesawat pribadi. Melakukan perjalanan juga membuat pola tidur berubah, kembali ke rumah saat pagi, menciptakan rasa lelah dan membuat pemain menjadi rentan," pungkasnya.

Kondisi tersebut tak hanya dialami oleh pesepak bola saja, namun seluruh atlet dari cabang olahraga apapun.

Hal senada diutarakan oleh Dr. Joselito Sta. Ana, selaku Country Chair dan General Manager Sanofi Pasteur Indonesia, saat menghadiri sosialisasi pencegahan Covid-19 bagi induk-induk cabang olahraga (cabor) di Gedung Fx Lt. 16, Senayan, Jakarta, pada Jumat (6/3).

"Covid-19 dan influenza adalah penyakit yang paling bisa menyerang seorang atlet. Partisipasi di ajang olahraga bisa menyebarkan virus ini karena kegiatan bersama, menggunakan peralatan, dan berada di bangunan yang sama," demikian pernyataan Dr. Joselito dinukil dari Suara.

Dengan berbagai kondisi yang menghantui para pesepak bola, mulai dari aktivitas melelahkan, budaya bersama-sama serta respek, hingga kegiatan lain yang rentan terkait penularan virus.

Maka dari itu, seluruh dokter yang bertugas di Seri A pada Sabtu (14/3) menyuarakan beberapa hal terkait situasi darurat Corona yang tersebar dikalangan pesepak bola.

"Tim medis Seri A menyampaikan keprihatinan besarnya mengenai perlindungan kesehatan para pekerja klub jika latihan dan acara kumpul-kumpul lainnya segera dilanjutkan," demikian menurut para dokter liga itu dalam satu pernyataan. Seperti dinukil dari AFP.

"Oleh karena itu, dengan suara bulat, tim medis menyarankan bahwa kami tidak melanjutkan pelatihan sampai ada kemajuan yang jelas dalam situasi darurat," pungkas pernyataan tersebut.

Pandemi Corona tak mengenal siapa dari kalangan apa. Virus ini begitu masif, cepat menular dengan cara apapun. Kita sama-sama menghadapi musuh yang belum kita ketahui celah dan kelemahannya. 

Maka dari itu, melihat kasus-kasus yang juga menyebar di kalangan pesepak bola, kiranya hal itu mampu membangun kesadaran kolektif kita untuk belajar.

Ada pola yang sama serta bisa kita pelajari dari problem yang menyerang para pesepak bola dan sebenarnya ini merupakan hal yang umum dalam pencegahan virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun