Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama FEATURED

Mengapa Pesepak Bola Juga Bisa Rentan Terkena Covid-19?

23 Maret 2020   16:17 Diperbarui: 18 Oktober 2020   11:32 2090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi atlet sepak bola. (sumber: pixabay.com/jorono)

Bek asal Italia, Daniele Rugani jadi pesepak bola Serie A pertama yang dikonfirmasi positif Covid-19| Sumber: Twitter JuventusFCEn
Bek asal Italia, Daniele Rugani jadi pesepak bola Serie A pertama yang dikonfirmasi positif Covid-19| Sumber: Twitter JuventusFCEn
Andai kompetisi berjalan normal, justru pemain bola menjadi atlet paling rentan terkena virus ini. selain jadwal tanding yang padat mereka menerima porsi latihan yang juga tak lebih ringan dari pertandingan. 

Kondisi tersebut membuat kekebalan tubuh para pemain tertekan secara teratur. Hal itu disampaikan oleh eks dokter tim Chelsea, Eva Carneiro.

"Pemain profesional telah terbukti tertekan kekebalannya secara teratur. Itu karena para olahragawan melakukan aktivitas melelahkan, mereka kadang bermain 72 jam, serta pelatihan yang menciptakan ketegangan dalam tubuh," imbuh wanita yang kini bekerja sebagai dokter olahraga di The Sports Medical Group, London, seperti dinukil dari Give Me Sports.

Oleh sebabnya, sistem kekebalan pemain yang kian menurun akibat kelelahan bertanding dan berlatih membuat mereka rentan terinfeksi berbagai penyakit seperti virus corona. 

Selain itu, ada kultur yang sulit dihindari dalam permainan si kulit bundar yaitu budaya berjabat tangan dan berpelukan.

"Secara budaya, mungkin sulit untuk membujuk para pemain atau staf untuk mengubah perilaku yang menyebabkan penyebaran infeksi seperti berjabat tangan dan berpelukan," tandasnya.

Potret tak sehat lainnya di lingkungan sepak bola adalah penggunaan botol minum yang sama, terutama saat latihan dan bertanding. 

fin.co.id
fin.co.id
Tak berhenti disitu, mereka juga mesti berbagi ruang ganti, ruang pertemuan, ruang makan, dan menginap di hotel yang sama. Kondisi tersebut membuat penyebaran virus kian masif di kalangan pesepak bola.

Selain aktivitas padat dari sisi teknis. Seperti latihan dan pertandingan. Pemain juga merasakan betapa lelahnya sebuah perjalanan. Bahkan bagi beberapa klub yang mentas di kompetisi antar negara membuat mereka mesti menjalankan kegiatan melelahkan, berkelana ke negara lain.

Dalam sebuah perjalanan lintas negara, pemain akan merasakan perbedaan waktu serta cuaca sehingga membuat pola tidur mereka juga ikut berubah.

Dokter Carneiro juga menyebut aktivitas tersebut cukup riskan, para pemain bisa dengan mudah tertular karena bertemu dengan banyak orang apalagi dalam kondisi yang melelahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun