Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Impian Masuk Persib di Tengah "Pressure" dan Intervensi Khas Bobotoh

24 Januari 2018   10:55 Diperbarui: 24 Januari 2018   12:11 2468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang sudah mereka berikan untuk Persib selama mengabdikan diri sebagai pemain? Hampir tidak ada prestasi yang mereka berikan. Namun, bobotoh tetap mengingat masa indah pemain. Bobotoh mengingat tendangan mematikan Miljan Radovic, tendangan melengkung Lorenzo Cabanas dan Suchao Nuchnum.

Atau talapungan (baca: tendangan keras tanpa kompromi) seorang Nyeck-Nyobe dan Patricio Jimenez. Dedikasi Shintaweecai dan Suwitha Patha serta Yaris Riyadi sampai Cecep Supriatna juga selalu bobotoh ingat.

Persib tak ubahnya gulali yang menjadi rebutan pemain muda maupun senior. Dan seolah mereka lupa bahwa ada tekanan dan intervensi berlebihan di klub ini yang bisa saja meredupkan bahkan mematikan karir mereka.

Setiap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun