Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Impian Masuk Persib di Tengah "Pressure" dan Intervensi Khas Bobotoh

24 Januari 2018   10:55 Diperbarui: 24 Januari 2018   12:11 2468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pun dengan Robertino Pugliara, pemain asal Argentina ini bergabung ke Persib setelah malang melintang di klub besar tanah air. Tak diragukan lagi kualitasnya diterima staff pelatih tanpa melakukan seleksi yang panjang. Namun, performa brilian yang ditampilkan bersama Persipura Jayapura dan Persija Jakarta seolah sirna begitu saja dihadapan bobotoh.

Terlepas dari bayang-bayang Konate Makan. Saat itu, imajinasi bobotoh masih soal playmaker sekelas Konate. Siapapun yang datang, mereka akan dibandingkan dengan jasa Konate yang menjadi aktor utama Persib saat menggondol juara Liga 2014.

Kenapa Masih Banyak Pemain yang Bermimpi Main untuk Persib?

Pertanyaan tersebut pantas kita lontarkan kepada para pemain yang ngotot ingin bermain untuk Persib. Padahal di Persib tekanan dan intervensi dari Bobotoh serta manajemen dianggap terlalu tinggi.

Apakah bermain di Persib merupakan jalan menuju Tim Nasional Indonesia? Tidak juga, sekarang ungkapan bahwa Persib merupakan salah satu penyumbang pemain Timnas terbanyak malah terbalik. Pemain yang ingin membela Persib justru harus membuktikan kualitasnya terlebih dahulu di Timnas Indonesia.

Persib memang masih menjadi miniatur Timnas, namun hal tersebut hasil daripada perekrutan pemain yang moncer di Timnas. Ambil contoh saat Tony Sucipto, Muhamad Nasuha, Firman Utina, Muhamad Ridwan, dan Zulkifli Syukur tampil apik di Piala AFF 2012.

Mereka justru membuka jalan untuk membela Persib melalui Tim Nasional. Pemain kepercayaan Alfred Riedl tersebut menjadi fondasi tim era keemasan Persib di era 2014. Kecuali Zulkifli Syukur dan Muhamad Nasuha yang memang tidak membela Persib lagi saat itu.

Masih dengan pertanyaan dan kebingungan yang sama, kenapa Persib menjadi impian setiap pemain? Adakah hal lain yang menjadi daya tarik tersendiri. Fanatisme bobotoh kah, atau Persib merupakan indikator kesuksesan seorang pemain?

Bagi setiap pemain, membela Persib bisa jadi merupakan kebanggaan tersendiri walaupun mereka bukan putra daerah. Mungkin ada kebanggaan tersendiri saat pensiun di CP pemain yang bersangkutan tertera pernah membela Persib Bandung.

Mereka bukan saja bisa dikenal dalam waktu tertentu namun juga dikenal selamanya oleh Bobotoh. Terlepas dari kegagalan atau kesuksesan pemain tersebut. Setelah pensiun, apalagi mereka yang berhasil mengakhiri masa dedikasinya di Persib sebagai pemain sepak bola kerap di cap legenda di hati bobotoh.

Mereka (bobotoh) pada saatnya hanya akan mengingat mantan Persib dari kenangan terindahnya saja. Contoh Miljan Radovic, Lorenzo Cabanas, Reduane Barkawi, Patricio Jimenez, Nyeck Nyobe, Suchao Nuchnum, Kosin Shintaweecai, Suwitha Patha, Zaenal Arief, Cecep Supriatna, Yaris Riyadi, dan eks Persib lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun