Tanpa air mata, Alena menyapa dan berkeluh kesah didepan makam seseorang yang selalu menguatkannya, sepertinya alena sudah mulai memahami arti merelakan. Disandarkannya bunga Camelia di depan nisan, lalu Alena dan Yani beranjak melangkah pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!