Tanpa air mata, Alena menyapa dan berkeluh kesah didepan makam seseorang yang selalu menguatkannya, sepertinya alena sudah mulai memahami arti merelakan. Disandarkannya bunga Camelia di depan nisan, lalu Alena dan Yani beranjak melangkah pergi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!