Dengan kata lain, Pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air JT-610 pada saat jatuh mengalami masalah terkait ketinggian dan kecepatan termasuk dengan penurunan moncong pesawat. Sang Pilot berulang kali berusaha menaikkan moncong pesawat dan mampu mengendalikan pesawat selama 10 menit, namun setelah itu kotak hitam berhenti merekam data.
Mengenal Boeing 737 Max 8
Boeing 737 Max 8 adalah pesawat jenis baru yang dikeluarkan oleh Boeing Commercial Airplanes pada tahun 2016. Di Indonesia Lion Air lah yang pertama kali mengoperasikan pesawat jenis ini pada pertengahan tahun 2017 lalu.
Sedangkan Ethiopian Airlines mulai mengoperasikan Boeing 737 Max 8 pada Oktober lalu, baru empat bulan setelah diterima dari Boeing dan mengalami kecelakaan.
Boeing 737 Max 8 didesain sebagai pesawat yang efisien bahan bakar berkapasitas 200 kursi penumpang dengan daya jelajah terbang sekitar 6.500 kilometer, lebih jauh dibandingkan dengan varian Next Generation (NG))
Boeing 737 Max 8 sendiri berisi mesin model baru yang lebih besar, lebih kuat dan lebih berat dari model jet Boeing sebelumnya. Mesin Jet Boeing 737 diletakkan di sayap pesawat sehingga menyebabkan beberapa masalah.
Pesawat Boeing 737 Max 8 juga mengalami perubahan karakteristik dalam penanganan kecepatan terbang rendah. Hal ini dikarenakan ukuran mesin MAX khususnya pada diameter bilah kipas besar dibagian depan hampir 70 inci dengan berat lebih dari 849 pound.
Pada akhir 2015, pihak Boeing mengklaim telah menerima sekitar 300 pesanan 737 Max dari berbagai konsumen di seluruh dunia, di Indonesia yang memesan pesawat jenis ini adalah Lion Air, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia.
Pada sekarang ini, Boeing 737 Max 8 dioperasikan dibeberapa maskapai terkemuka di dunia seperti Southwest Air, Lion Air, Norwegian Air International, Flydubai, WestJet, Shanghai, Air China, American Airlines, SilkAir, China Eastern Airlines, Air Canada.
Sementara di Indonesia Boeing 737 Max 8 dioperasikan oleh maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia.