Pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh di Addis Ababa merupakan jenis yang sama dengan JT-610 milik Lion Air yang juga jatuh di Tanjung Karawang Oktober Lalu. Lalu bagamana tentang Boeing 737 Max 8 dengan situasi penerbangan di Indonesia
Belum hilang di ingatan kita tentang tragedi jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh di Tanjung Karawang pada Oktober 2018 lalu, pesawat milik Ethiopian Airlines mengalami tragedi yang sama.
Pesawat dengan jenis yang sama dengan JT-610 milik Lion Air, Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines ini juga jatuh tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa pada Minggu (10/3/2019) waktu setempat.
Menurut laporan dari BBC, Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET-302 mengangkut 149 penumpang dengan 8 awak kabin dari ibu kota Ethiopia ke Nairobi Kenya, dan semua orang yang berada di dalam pesawat baik awak kabin maupun penumpang tidak ada yang selamat.
Dari total 149 penumpang, para korban berasal dari berbagai negara seperti Kenya 32 orang, Kanada 18 orang, Ethiopia 9 orang, Italia 8 orang, Tiongkok 8 orang, Amerika 8 orang, Inggir 7 orang, Prancis 7 orang, Mesir 6 orang, Jerman 5 orang, India 4 orang, Slovakia 4 orang dan Indonesia 1 orang.
Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban Ethiopian Airlines ET-302 bernama Harina Hafitz, seorang staff PBB di Roma yang bekerja untuk World Food Program (WFP) PBB.
Harina adalah satu dari tujuh staf dari World Food Program yang menjadi korban Ethiopian Airlines ET-302 direncanakan akan menghadiri pertemuan PBB di Nairobi, Kenya pada hari Senin (11/3/2019).
Pilot dengan Catatan Terbang Sempurna
The Guardian menyebutkan bahwa Pilot yang mengendalikan Ethiopian Airlines telah memiliki catatan terbang yang sempurna.
Pilot Yared Gatechew memiliki catatan terbang yang sempurna yakni sudah memiliki lebih dari 8 ribu jam terbang.