Beberapa pihak terkena imbasnya seperti para porter bandara dan juga supir taksi. Karena bagasi berbayar ini banyak orang yang lebih mengirimkan barang bawaannya melalui jasa ekspedisi dibandingkan masuk di dalam bagasi, karena harga yang ditawarkan melalui jasa ekspedisi jauh lebih murah.
Sehingga mereka yang menggunakan pesawat terbang  hanya membawa tas ransel kecil yang dirasa lebih praktis dan juga hemat, namun hal ini justru merugikan porter yang menawarkan jawa untuk membawakan barang-barang berat di bandara.
Supir taksi pun juga ikut terkena efek dari hal kejadian ini. Biasanya penumpang menggunakan jasa taksi karena mereka membawa banyak barang dan beberapa koper kini bila hanya membawa satu tas ransel kecil mereka lebih memilih menggunakan jasa ojek online yang jauh lebih murah.
Berimbas pada Pariwisata dan Usaha UMKM
Selain itu, sektor pariwisata dan usaha umkm juga turut terkena dari dampak ini, efek domino dari naiknya harga tiket, mengakibatkan menurunnya jumlah penumpang juga menurunnya jumlah orang yang menginap di hotel. Hingga sektor pariwisata akan menjadi terganggu.
Selain hotel, beberapa pihak terkait yang masuk dalam sektor pariwisata juga pasti akan terkena efek ini, seperti UMKM yang sebagian besar adalah usaha produk-produk yang bisa dijadikan oleh-oleh bagi para pengunjung di suatu tempat tertentu. Sehingga mereka berpikir dua kali untuk membeli banyak barang.
Selain itu, banyak orang-orang yang mulai beralih daripada berkunjung ke berbagai tempat di dalam negeri dengan harga tiket yang mahal dan bagasi berbayar lebih memilih pergi ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan beberapa negeri lainnya.
Dibanding harus direpotkan dengan harga tiket pesawat tujuan dalam negeri yang tinggi, belum lagi penerapan bagasi berbayar yang cepat membuat menambahnya biaya yang harus dibayarkan. Pilihan untuk berlibur ke luar negeri menjadi alternatif yang lebih menjanjikan lagi.
Lalu apa yang akan dilakukan oleh pemerintah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H