Rugi itu membengkak 45 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 440,497 miliar.
Lion Air
Pada tahun 2017 lalu, Lion Air Group mencatatkan pembukuan kerugian yang dialami oleh Lion Air.
Meskipun pihak manajemen enggan menyembut angka kerugian secara spesifik, Lion Air Group mengaku kerugian yang dialami tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun yang sebelumnya.
Kerugian ini akibat dari pelemahan daya beli yang terjadi pada saat itu.
Meskipun demikan, Lion Air Group tetap berupaya melebarkan sayapnya dengan membeli 50 pesawat Boeing 737 MAX 10 yang merupakan generasi terbaru di industri penerbangan.
Demi mendapatkan 50 pesawat ini Lion Air merogoh kocek US$ 6,24 miliar atau sekitar Rp 84,2 triliun.
Domino Effect yang Dirasakan Langsung Akar Rumput
Efek dari kenaikan harga tiket pesawat dan juga penerapan bagasi berbayar ini langsung berimbas pada turunnya jumlah penumpang yang menggunakan pesawat terbang. Hal ini tingkat kepadatan di beberapa bandara seperti Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Bandara Hang Nadim, Batam, Bandara Kualanamu, Medan hingga Bandara Soekarno-Hatta dilaporkan menurun.
Penurunan jumlah penumpang berimbas juga dengan banyaknya penerbangan yang dibatalkan, Di Bandara Hang Nadim, Batam, pada hari kamis (7/2/2019) mencatat ada 14 pembatalan penerbangan diantaranya adalah Lion Air dengan 9 penerbangan, Wings Air dengan 3 penerbangan, Garuda dengan 1 penerbangan dan Citilink dengan 1 penerbangan.
Selain turunnya jumlah penumpang pengguna pesawat terbang karena naiknya harga tiket pesawat, penerapan bagasi berbayar juga memberikan efek yang tidak main-main juga.