Â
ID mewakili aspek kepribadian yang bersifat primitif dan didasarkan pada dorongan-dorongan naluriah dan keinginan instan. Dalam konteks konflik Israel-Palestina, keinginan Israel untuk memiliki tanah Palestina dapat diartikan sebagai dorongan dari ID. Israel mungkin merasa kebutuhan mendalam untuk memenuhi keinginan dasarnya akan keberadaan sebagai negara dan memiliki tanah air nasional.
Â
2. Superego (Palestina):
Â
Superego adalah bagian kepribadian yang mencerminkan norma-norma sosial, moral, dan nilai-nilai yang diajarkan oleh masyarakat. Dalam kasus ini, klaim Palestina terhadap tanah mereka, didasarkan pada aspek agama, sejarah, dan norma-norma moral, dapat dianggap sebagai representasi Superego. Mereka mempertahankan tanah mereka sebagai hak yang didasarkan pada prinsip-prinsip etika dan moral.
Â
3. Ego (Upaya Penyelesaian):
Â
Ego berfungsi sebagai perantara antara ID dan Superego, mencoba mencapai keseimbangan antara keinginan dan tuntutan moral. Dalam konteks konflik ini, upaya-upaya perdamaian, negosiasi, dan rekonsiliasi dapat dianggap sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Ego. Ego berusaha menemukan solusi yang dapat memuaskan kedua belah pihak dan mengurangi konflik.
Â