Tidak ada yang setara dengan keindahan bahasa Al-Quran, seindah apapun lirik dari seorang penyanyi atau bait-bait dari seorang penyair, maka tak ada yang bisa menandingi Al-Quran. Dalam lirik atau bait itu hanya terkandung makna yang zahir, sekalipun ada makna terselubung pasti hanya satu makna saja, sedangkan Al-Quran, setiap hurufnya ada makna tersendiri, setiap penyusunan katanya ada makna tersendiri, setiap ayatnya memiliki makna yang luas, bahkan di dalam bentuk hurufnya dan pemilihan katanya pun terkandung makna yang luar biasa, maka tak heran jika Al-Quran yang dari dulu hingga sekarang tak pernah bertambah ketebalannya atau bahkan satu huruf pun bisa menghasilkan tafsiran dari berbagai sisi yang kitab-kitabnya bisa memenuhi satu aula besar bahkan lebih.
Al-Quran ini terasa bosan bukan karena Al-Quran ini membosankan, tapi karena hati kita yang kotor yang sudah terlalu banyak diisi oleh omong kosong, sehingga hati kita tak lagi bisa menikmati keindahan Al-Quran.
Semoga Allah jadikan kita selalu istiqamah di dalam ketaatan dan membersihkan hati kita sehingga Al-Quran kembali terasa lezat ketika kita membacanya.
Alhamdulillah ala kulli hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H