Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Digital Spiritualism: Tuhan Tidak 1?

11 Oktober 2022   12:51 Diperbarui: 11 Oktober 2022   13:27 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh:           0 + 1 = 1

                        0 + 2 = 2

Fakta ini menggambarkan fenomena penyekutuan Tuhan. Jika kita menyekutukan Tuhan dengan suatu benda atau makhluk, yang akan kita ingat hanya benda atau makhluk tersebut, Tuhan akan cenderung kita lupakan. Apalagi jika benda atau makhluk tersebut sangat dekat dengan keseharian kita.

Keunikan kedua: Angka 0 jika dibagi bilangan berapa pun, hasilnya tetap 0, berapa pun besarnya bilangan pembaginya itu.

Fakta ini menunjukkan bahwa berapa pun banyaknya makhluk yang menista atau tidak mengakui keberadaan-Nya, kewibawaan Tuhan tidak berkurang sedikit pun. Nol tetap nol.

Keunikan ketiga: Angka 0 jika dikalikan dengan bilangan positif berapa pun, hasilnya tetap 0. Dalam hal ini, bilangan positif pengali merepresentasikan banyaknya makhluk yang memuja dan menyembah-Nya.

Jadi, berapa pun banyaknya makhluk yang memuja dan menyembah, kewibawaan -Nya tidak bertambah sedikit pun. Nol tetap nol.

Keunikan keempat: Pembagian suatu bilangan dengan 0 tidak terdefinisi. Kita semua tahu, rasio atau perbandingan biasa dinyatakan dalam bentuk pembagian. Misalnya 5 : 3 atau 5/3. Jika bilangan pembagi, penyebut, atau pembanding berupa angka 0 tidak dimungkinkan (karena tidak terdefinisi), berarti tidak ada bilangan yang dapat dibandingkan dengan angka 0.

Jadi, tak ada hal apa pun yang dapat dibandingkan dengan Tuhan. Karena memang tak relevan membandingkan makhluk dengan Tuhan.

*

Memahami ke-esa-an Tuhan dengan representasi angka 0 sepertinya lebih konsisten untuk mendeskripsikan sifat-sifat Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun