Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Truthuk, Teror Akustik Ala Anak Kreatif

11 Oktober 2015   19:52 Diperbarui: 11 Oktober 2015   19:52 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untunglah masa seperti itu tidak terlalu lama. Kami mulai bosan dan jenuh dengan permainan itu. Apalagi korban-korban sudah hafal dan cuma tertawa saat teror kami menggema mengiringi lewatnya mereka. Teror akustik kami tak ampuh lagi, tak seronok, tak asyik lagi. Kami pun berhenti. Pasukan teror akustik sepakat jadi veteran.

Itulah cerita tentang salah satu mainan kami. Mainan tak beli yang kami cari bahannya dan kami rakit sendiri. Meski tak terpuji, paling tidak, ada bentuk dan bukti akan kreativitas kami. Mohon beri kami maaf dan berlapang dada. Kreativitas anak-anak kadang memerlukan objek penderita.

Secara filosofi kami sebenarnya punya pembelaan. Bahwa di manapun orang berjalan harus selalu waspada, jangan melamun dan jangan bengong. Pokoknya aja kagetan kalau orang Jawa bilang. Maka teror akustik kami bisa jadi pelatihan. Tapi alasan itu hanya kami cari-cari saja. Sengaja mengagetkan orang, apalagi orang tua, tetap saja tak baik adanya. Maka ini sekadar cerita untuk dibaca. Bukan untuk ditiru oleh siapa saja, terutama jika tanpa bimbingan mama–papa atau ayah–bunda.

Daa.. daa..

–
dolanan = mainan
slentik = sentil
aja kagetan = jangan mudah terkejut
wura-wari bang = semacam tanaman bunga lonceng yang biasa digunakan sebagai pagar hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun