4. 1 ml larutan sabun + 1 ml air + NaCl padat (10 ujung sudip) -> Larutan jenuh (NaCl tidak larut lagi)
5. 5 ml larutan sabun + 2 ml Na2SO4 -> Larutan asam ditandai dengan lakmus biru menjadi merah (warna larutan dari kuning terang menjadi kuning pucat)
REAKSI REAKSI :
Pembahasan Secara Teori dan Secara Praktikum Antara Lain
Secara Teori, Sabun merupakan garam-garam asam lemak hasil hidrolisis asam lemak dengan basa (Sumardjo, 2006)
Senyawa yang disebut sabun hasil reaksi safonifikasi pada gambar diatas adalah Natrium Polinitas. Jadi sabun merupakan hasil reaksi hidrolisis trigliserida pada suasana basa (NaOH), trigliserida jika dihidrolisis pada suasana basa akan menghasilkan gliserol dan garam asam lemak, garam asam lemak inilah yang disebut dengan sabun. Proses safonikasi atau penyabunan dapat diuji kesempurnaannya dengan cara memasukkan beberapa tetes hasil penyabunan ke dalam tabung reaksi yang berisi air. Hasil safonikasi dapat dikatakan sempurna jika tidak terlihat atau tidak adanya tetes minyak pada tabung reaksi tersebut, sabun yang sempurna akan sepenuhnya larut dalam air (Kikiwowo, 2014)
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserol sebagai produk samping. Untuk memisahkan antara sabun dan gliserol, campuran tersebut ditambahkan dengan garam NaCl hingga lewat jenuh sabun akan tergumpal sebagai sabun padat memisah (Sebelin, 2005)
Secara Praktikum, memasukkan 5 gram mentega ke dalam beaker gelas kecil lalu ditambahkan 35 ml NaOH alkoholis ditutup dengan kaca arloji dan memasuk di atas mendidih sampai penyabunan sempurna. Menambahkan 10 ml air dan pindah ke dalam beaker gelas, dipanaskan di atas penangas air mendidih sampai semua alkohol menguap. Mengambil 1 ml larutan sabun, pertama dimasukkan 1 ml air dan NaCl, lalu tahapannya asam sulfat dengan memeriksa kertas lakmus maka hasilnya pada proses penyabunan sempurna pada larutan sabun terletak di bawah, lapisan asam lemak diatas. Ketika larutan dipanaskan bau alkohol menghilang lalu larutan tersebut keruh dan terdapat endapan putih dan larutan sabun dengan NaCl padat menjadi larutan jenuh (NaCl tidak larut lagi) ketika larutan dengannya N2SO4 larutan asam ditandai dengan lakmus birunya menjadi merah atau warna larutan dari kuning torang menjadi kuning pucat tersebut hasilnya (Lauren, 2007)
Hubungannya, benar atau tidaknya terbentuk asam bebas setelah penambahan H2SO4 dapat ditandai dengan munculnya bau dan asam butirat dan asam lemak lainnya, ketika penambahan H2SO4 pada sabun akan menghasilkan asam lemak bebas. Munculnya baunya ini karena mentega mengandung asam-asam lemkanya mudah menguap (volatile) contohnya seperti asam butirat
RCOONa (sabun) + H2SO4 -> RCOOH (Asam Lemak Bebas) + NaSO4 Â Â Â Â Â Â Â (Lio, 2002)