Detik merupakan running news yang meniru cara breaking news stasiun berita CNN atau kantor berita asing seperti AP, AFP, maupun Reuters.
2000-2003: Jatuh Bangun Media Online
Akhir tahun 1990-an, seluruh dunia dilanda dengan populernya dotcom, termasuk Indonesia. Situs-situs lokal mulai bermunculan, termasuk situs berita. Situs yang lahir antar lain astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com, dan berpolitik.com.Â
Dibutuhkan kucuran dana yang cukup besar sehingga tak heran bahwa Astaga dan Satunet dimodali oleh investor asing. Bahkan Kopitime.com juga menjadi media online pertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Pada 2002, satu per satu media mulai tumbang karena aliran dana yang besar tidak diimbangi dengan pertumbuhan bisnis yang baik. Saham Kopitime anjlok ke Rp 5 per lembar. Meski dilanda krisis, detik.com, kompas.com, dan tempointeraktif.com mampu bertahan.Â
Detik.com bertahan dengan melakukan PHK sedangkan kompas dan tempointeraktif bertahan karena masih disokong oleh keberadaan media cetak. Walau demikian, masih banyak media yang mencoba bertahan dengan melakukan rebranding seperti Kompas.com ke Kompas Cyber Media dan Republika.co.id yang memperbaiki tampilan pada 2003.
2003 -- sekarang: Media Online Tumbuh Subur
Pada 2006, PT Media Nusantara Citra (MNC) menyiapkan situs www.okezone.com yang secara resmi diluncurkan pada 1 Maret 2007. Kemudian disusul pleh Grup Bakrie yaki Visi Media Asia (VIVA) yang meluncurkan vivanews.com (sekarang viva.co.id) pada Desember 2008.
Pada 2008, Kompas Cyber Media melakukan rebranding menjadi kompas.com. Kompas.com juga kemudian menambahkan konten berbasis augmented reality. Kemudian tempointeraktif.com juga mulai membuat format baru dan rebranding menjadi www.tempo.co.