Mohon tunggu...
Gia
Gia Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inilah Perkembangan Jurnalisme Online Dunia dan Indonesia

22 September 2019   15:53 Diperbarui: 22 September 2019   15:58 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Perkembangan Jurnalisme Online Dunia (Dokumentasi pribadi)

Tahukah Anda bahwa jurnalisme online atau dikenal pula dengan sebutan jurnalisme multimedia mengalami proses perkembangan yang begitu kompleks? 

Sekarang saatnya kita membedah satu per satu timeline perkembangan jurnalisme online. Berikut perkembangan junralisme online di dunia:

1963-1965

Seorang mahasiswa Sosiologi Harvard University, Ted Nelson merumuskan konsep hypertext. Kemudian Nelson, seorang Profesor di Vassar College, New York memberikan kuliah yang diliput oleh media tentang kemunculan hypertext pada 3 Februari 1965.

1969

ARPANET computer network ditemukan oleh US Defense Department. ARPANET (The Advanced Research Projects Agency) merupakan basis dari internet sampai hari ini. Tujuan pendirian ARPANET adalah jaringan komputer yang dapat mencegah serangan nuklir. Kemudian muncul sistem terdesentralisasi yang dibuat dengan asumsi dasar bahwa bagian-bagian jaringan akan gagal. 

ARPANET Logical Map
ARPANET Logical Map

Cara ini dapat membuat Internet sebagai media yang dikendalikan oleh entitas tunggal. Pada 1972, ARPANET berubah menjadi DARPA (Defense Advanced Research Project Agency).

1971

BBC mematentkan 'Teledata', sistem teletext yang pertama di dunia. BBC menamainya "Rolodex in the sky". Teletext adalah sebuah laman broadcast di televisi yang tidak interaktif, layanannya terbatas, dan penyampaiannya lambat.

Teletext BBC
Teletext BBC

1974-1975

British Post Office Research Laboratory memperkenalkan "Viewdata" atau "Prestel", layanan videotext pertama. Videotext diklaim sangat interaktif karena mendukung komunikasi dua arah.

Videotext dapat diakses dengan cara menyalakan televisi dan menyambungkan kabelnya ke telepon. Audiens tapat mengetik menggunakan keyboard. Grafis yang dihasilkan jauh lebih baik daripada teletext.

Kanda mengembangkan Telidon, sistem videotext yang berbasis televisi set. Terdapat keyboard untuk memilih informasi yang akan ditampilkan pada layar televisi.

1981-1982

Ditemukan komputer pertama berbasis layanan online dial up antara lain compuserve, the source, dan prodigy. Sistem komputer ini tertutup, hanya pelanggannya saja yang dapat mengakses.

1984

Apple memperkenalkan komputer Macintosh. Harganya pada saat itu mencapai 2,495 USD dengan paket monitor hitam putih. Dalam 75 hari, 50.000 komputer habis terjual.

 Macintosh Pertama (appleinsider.com)
 Macintosh Pertama (appleinsider.com)

1986-1988

Komputer sudah lumrah dipakai di laboratorium komputer di berbagai universitas dan kantor. Harganya pun makin murah tetapi fasilitasnya juga lebih kompleks. Pada 1988, IRC (Internet Relay Chat) ditemukan oleh Jarkko Oikarinen. Pada tahun ini juga DARPA membuat internet dapat diakses oleh siapa saja.

1990

HTML (Hypertext Makrkup Language) ditemukan oleh seseorang yang berasal dari Inggris, Tim Berners Lee.

Ilustrasi HTML (Sumber: seositecheckup.com)
Ilustrasi HTML (Sumber: seositecheckup.com)

1993-1998

Pada Oktober 1993, situs jurnalisme pertama diluncurkan oleh University of Florida. Pada 8 Desember 1993 The New York Times mempublikasikan artikel pertamanya di web. Pada 19 Januari 1994, The Palo Alto Weekly di California mengunggah koran mingguan secara reguler di web. Kemudian pada April 1994, Yahoo "Internet Index" ditemukan oleh David Filo dan Jerry Yang. 

Pada 1995, media online bermunculan, pemberitaan mulai digencarkan melalui web. Pada 1997, media menjadi semakin kuat karena tuntutan pembaca untuk memperoleh kebenaran. Mulai 1998, politikus dan public menjalin relasi setelah sebuah dokumen politik diunggah ke web.

2000an -- sekarang

Pemberitaan secara online berkembang pesat mulai tahun 2000an. Meski website sempat tumbang pada 11 September 2001, tetapi tidak menyurutkan niat media online seperti CNN, CBC, Canada.com dan situs berita lainnya untuk terus berkembang. Pada 2003, mulai muncul citzen journalism yang berkembang melalui layanan blogger. Bahkan kemunculan blogger hampir menyaingi media online.

Pada 2005, media online mulai mengunggah video yang dikirim pengguna untuk menambahkan pemberitaan di web, salah satunya BBC. Komunitas pembaca di web juga mulai dikembangkan oleh beberapa media online. 

Pada 2008 terjadi jatuh bangun media online karena keuntungan yang kurang bagi perusahaan, maka dibutuhkan iklan agar media online dapat berkembang. Namun, di saat yang sama media online sudah dapat diakses hanya dengan satu genggaman tangan.

Hingga saat ini, media online internasional menjamur di internet dan citizen journalism  masih sangat populer baik di web maupun di media sosial.

          Jurnalisme online di Indonesia juga bertumbuh dan berkembang mulai 1990-an hingga saat ini. Partisipasi publik yang rendah dalam proses pembuatan berita semakin lama menjadi tinggi. Berikut timeline perkembangan jurnalisme online di Indonesia:

Infografis Perkembangan Jurnalisme Online Indonesia (Dokumentasi pribadi)
Infografis Perkembangan Jurnalisme Online Indonesia (Dokumentasi pribadi)

1990-an: Media Online Generasi Pertama

Internet di Indonesia bermula pada tahun 1990-an. Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo yang menggunakan internet sebagai hobi kemudian disebut-sebut menjadi pelopor berkembangnya internet di Indonesia.

Pada 1994, Indonet berdiri. Indonet merupakan jasa layanan internet komersil pertama di Indonesia. Republika Online (www.republika.co.id) tayang perdana pada 17 Agustus 1994. Kemudian disusul oleh tempointeraktif.com yang terbit secara mingguan pada 1996. Bisnis Indonesia juga merilis situsnya pada 2 September 1996.

Harian Waspada di Sumatera Utara juga merilis webnya pada 11 Juli 1997 (www.waspada.co.id). Tak lama kemudian pada 22 Agustus 1997, Kompas Online (www.kompas.com) muncul.

Perlu digarisbawahi bahwa media online tersebut merupakan generasi pertama media online di Indonesia. Kontennya hanyalah sebatas memindahkan halaman edisi cetak ke internet. Media tersebut lahir hanya sebagai simbol prestise, belum berorientasi pada laba bisnis.

1998: Munculnya Detik

Detik digagas oleh empat sekawan, yakni Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi, www.detik.com diunggah pertama kali pada 9 Juli 1998. Detik tidak memiliki media cetak. Detik merupakan media online yang otonom. Tanpa dukungan media cetak dan dengan modal awal Rp 40 juta, www.detik.com muncul dengan tagline Ringkas, to the point.

"Kerap, atas nama kecepatan, berita detik.com tidak selalu lengkap dengan unsur 5W+1H layaknya pakem baku jurnalistik (J. Heru Margianto, 2014)"

Detik.com
Detik.com

Detik merupakan running news yang meniru cara breaking news stasiun berita CNN atau kantor berita asing seperti AP, AFP, maupun Reuters.

2000-2003: Jatuh Bangun Media Online

Akhir tahun 1990-an, seluruh dunia dilanda dengan populernya dotcom, termasuk Indonesia. Situs-situs lokal mulai bermunculan, termasuk situs berita. Situs yang lahir antar lain astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com, dan berpolitik.com. 

Astaga.com
Astaga.com

Dibutuhkan kucuran dana yang cukup besar sehingga tak heran bahwa Astaga dan Satunet dimodali oleh investor asing. Bahkan Kopitime.com juga menjadi media online pertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.

Pada 2002, satu per satu media mulai tumbang karena aliran dana yang besar tidak diimbangi dengan pertumbuhan bisnis yang baik. Saham Kopitime anjlok ke Rp 5 per lembar. Meski dilanda krisis, detik.com, kompas.com, dan tempointeraktif.com mampu bertahan. 

Detik.com bertahan dengan melakukan PHK sedangkan kompas dan tempointeraktif bertahan karena masih disokong oleh keberadaan media cetak. Walau demikian, masih banyak media yang mencoba bertahan dengan melakukan rebranding seperti Kompas.com ke Kompas Cyber Media dan Republika.co.id yang memperbaiki tampilan pada 2003.

2003 -- sekarang: Media Online Tumbuh Subur

Pada 2006, PT Media Nusantara Citra (MNC) menyiapkan situs www.okezone.com yang secara resmi diluncurkan pada 1 Maret 2007. Kemudian disusul pleh Grup Bakrie yaki Visi Media Asia (VIVA) yang meluncurkan vivanews.com (sekarang viva.co.id) pada Desember 2008.

Okezone.com
Okezone.com

Pada 2008, Kompas Cyber Media melakukan rebranding menjadi kompas.com. Kompas.com juga kemudian menambahkan konten berbasis augmented reality. Kemudian tempointeraktif.com juga mulai membuat format baru dan rebranding menjadi www.tempo.co.

Kompas.com
Kompas.com

Mulai 2011, media online terus berkembang dan saling bersaing. Pengembangnya juga menambahkan fitur kolom komentar dan ruang diskusi dalam forum untuk pembaca. Detik.com berupaya menyediakan detikblog dan Kompas.com membuka Kompasiana.

Sejarah mengenai jurnalisme online di dunia maupun di Indonesia telah membuka jendela pengetahuan kita bahwa berbagai situs yang kita akses di masa kini tidaklah melalui proses yang instan. Butuh jatuh dan bangkit kembali dari internet sebagai penyokong utama dan media itu sendiri untuk terus berkembang hingga saat ini. 

Konsep citizen journalism yang turut meramaikan kiprah jurnalisme online juga semakin pesat dengan adanya media sosial. Bermodalkan gawai di genggaman, selain dapat mengakses media online, Anda pun bisa melaporkan keadaan terkini di sekitar Anda.

Referensi:

Online Journalism History by University of King's College

J. Heru Margianto, A. S. (2014). Media Online: Antara Pembaca, Laba, dan Etika . Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun