Proses validasi pada hakikatnya merupakan proses berkelanjutan. Pada skala-skala yang akan digunakan secara terbatas pada umumnya dilakukan pengujian validitas berdasar kriteria sedangkan pada skala yang dimaksudkan untuk digunakan secara luas biasanya diperlukan proses analisis faktor dan validasi silang (cross validation).
Format final skala harus dirakit dalam tampilan yang menarik namun tetap memudahkan bagi responden untuk membaca dan menjawabnya. Dalam bentuk akhir, skala dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan dan mungkin pula lembar jawaban yang terpisah.
Penutup
Dalam penelitian psikologi, skala psikologi sangat diperlukan untuk proses membuatan alat ukur. Skala psikologi sendiri harus melalui berbagai proses agar dapat digunakan sebagai alat ukur. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi atau merendahkan nilai-nilai skala psikoogi apabila salah dalam penggunaannya. Di dalam skala psikologi juga terdapat validitas dan reliabilitas yang mempengaruhi hasil kualitas dari skala psikologi tersebut.
Sebagai perancang skala psikologi harusnya memahami dengan baik dan benar tentang bagaimana skala psikologi digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian psikologi. Apabila perancang memiliki kompetensi yang baik dalam pemahaman skala psikologi akan menciptakan suatu skala psikologi atau alat ukur yang baik dan tepat dengan validitas, reliabilitas, dan objektivitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya apabila perancang tidak memahami dengan baik skala psikologi sebagai alat ukur maka akan menghasilkan alat ukur yang tidak bisa menguji atribut psikologi yang diukur.
Daftar Pustaka
Azwar, S. (2016). Dasar-dasar Psikometrika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2007). Tes Prestasi: Fungsi Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (1995). Sikap Manusia -- Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2012). Penyusun Skala Psikolgi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar