Mohon tunggu...
Ghusyara Hima
Ghusyara Hima Mohon Tunggu... -

Mahasiswa psikologi yang sedang mengerjakan tugas-tugasnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Skala Psikologi sebagai Alat Ukur

12 Agustus 2018   23:53 Diperbarui: 12 Agustus 2018   23:55 7696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemampuan psikologi adalah atribut yang menunjukan kapasitas intelektual atau fungsi fikir manusia, oleh karenanya sering disebut sebagai kemampuan kognitif yang terbagi menjadi kemampuan potensial dan kemampuan aktual.

Atribut potensial merupakan modal dasar dalam bentuk peluang atau probabilitas teoritik individu untuk berkembang mencapai perfomansi yang optimal. Potensi merupakan batas performansi optimal yang mungkin dicapai oleh individu.

Satu bentuk potensi kognitif adalah kapasitas intelektual dalam pemecahan permasalahan secara umum yang sering disebut intelegensi, ada juga bentuk yang lainnya adalah kapasitas intelektual dalam berbagai bidang khusus, seperti bakat verbal, bakat mekanikal, bakat seni, dan lain-lain. Kemampuan kognitif bersifat stabil dan dalam pengukurannya perubahan angka biasanya tidak lebih dari fluktasi varian eror standar. Sedangkan prestasi merupakan paduan interaktif antara potensi dan usaha (pembelajaran dan pelatihan).

Atribut psikologi yang bukan kemampuan kognitif terkadang disebut sebagai atribut kepribadian dan atribut afektif. Menurut Cronbach (1970: 5), atribut bukan kemampuan dikenal sebagai performansi tipikal (typical performance), performansi tipikal inilah yang menjadi objek ukur skala-skala psikologi.

Karakteristik skala psikologi

Di dalam ranah psikologi umunya tes digunakan untuk penyebutan alat ukur yang mengukur atribut kognitif, dan akan disebut sebagai skala apabila mengukur atribut non-kognitif. Ada beberapa karakteristik skala psikologi, yaitu :

  1. Stimulus atau aitem dalam skala psikologi berupa pernyataan atau pertanyaan yang tidak langsung menunjukkan atribut yang akan diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang diukur. Dengan subjek memahami dengan mudah isi aitemnya namun subjek tidak mengetahui apa yang sedang diukur maka subjek akan memberikan jawaban yang menginterpretasikan terhadap isi aitem, sehingga jawaban subjek akan lebih bersifat proyeksi diri dan perasaannya dan merupakan gambaran tipikal reaksinya.
  2. Dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selali berisi banyak aitem.
  3. Tidak ada jawaban benar maupun salah, semua respon subjek terhadap suatu aitem dapat diterima apabila dijawab dengan jujur dan sungguh-sungguh. Skor yang diberikan hanya merupakan kuantitas yang mewakili indikasi adanya atribut yang diukur.

Karakteristik tersebut merupakan ciri pengukuan terhadap atribut tipikal. Didalam penggunaannya sebagai alat penelitian psikologi, skala performansi tipikal digunakan untuk mengungkap aspek-aspek afektif dan berbagai variabel kepribadian lain seperti agresifitas, motivasi, kecemasan, dan sebagainya.

Faktor-faktor yang melemahkan validitas

Dalam pengertian yang paling umum, validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrument dalam menjalankan fungsi ukurnya. Arti dari validitas sendiri menunjuk pada sejauhmana skala tersebut mampu mengungkapkan secara akurat dan teliti data mengenai atribut yang dirancang untuk mengukurnya. Validitas sangat erat kaitannya dengan tujuan ukur, dimana setiap skala hanya dapat menghasilkan data yang valid untuk satu tujuan ukur yang spesifik. Validitas adalah karakteristik utama yang harus dimiliki oleh setiap alat ukur.

Berguna atau tidaknya suatu alat ukur sangat ditentukan oleh bagaimana validitasnya, oleh karena itu sejak awal tahap perancangan sampai akhir perancangan usaha-usaha untuk menegakkan validitas harus selalu dilakukan dengan benar. Perancang skala harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi validitas skala psikologi, faktor-faktor yang dimaksud antara lain :

Konsep teoritik tidak cukup dipahami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun