Mohon tunggu...
Moh. Ali Ghufron
Moh. Ali Ghufron Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tetesan Darah Sedarah

5 April 2020   01:02 Diperbarui: 5 April 2020   01:08 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Heb, apa yang telah kamu lakukan pada Pak Juder?"

"Aku ingin membalas apa yang telah dia lakukan pada Eppak."

"Baiklah Emmak akan memberitaukan sesuatu yang telah Eppak dan Emmak sembunyikan dari mu." Emmak menarik nafas panjang lalu meneruskan kata-katanya.

"Sesungguhnya Pak Juder itu adalah Eppakmu yang asli." Mendengar perkataan Emmak aku sangat terkejut.

"Kejadian ini bermula saat istri Pak. Juder melahirkan. Untung bayinya selamat tetapi istri Pak Juder tidak bisa diselamatkan. Setelah istri Pak Juder dimakamkan kamu dititipkan kepada kami karena Pak Juder mau pergi keluar negeri. Saat kamu menginjak umur sebelas tahun dan pada waktu itu kamu masih kelas enam SD, Pak Juder datang, mau mengajak kamu pergi ke luar negeri untuk melanjutkan sekolah disana. 

Tapi, Eppakmu tidak membolehkannya karena dia telah menganggap kamu sebagai anaknya sendiri. Eppakmu berani mengorbankan nyawanya demi untuk mempertahankan kamu. Akhirnya Pak Juder menjadi marah dan dia akhirnya membunuh Eppakmu." Sungguh aku tak percaya dengan semua ini.

"Brakkk" Tubuhku ambruk.

NB :
Eppak = adalah bahasa madura yang memiliki arti Ayah
Emmak = adalah bahasa Madura yang memiliki arti Ayah
Cong = lebih tepatnya Kacong sebuah panggilan bagi anak-anak Madura
Sangkolan = bahasa Madura yang bisa diartikan peninggalan atau juga pemberian sesepuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun