" Akan ku ceritakan seseorang, dia adalah sebaik baiknya pemimpin, dan dia memimpin sebaik baiknya prajurit, bahkan beliau diwartakan oleh Rasulullah, dia adalah Sultan Mehmed atau Muhammad Al Fatih, dia berhasil menaklukan Konstantinopel pada usianya yang masih 21 tahun, sebuah pencapaian yang fantastik. Selama 30 tahun berkuasa, ia berhasil menyatukan kerajaan kerajaan Anatolia dan wilayah wilayah Eropa. Di zaman ayahnya ( Sultan Murad II ) berkuasa, Al Fatih tidak pernah merasakan kebersamaan dengan ayahnya.Â
Sultan Murad menghantar beberapa Ulama untuk mengajar anaknya itu hingga besar dengan bimbingan para ulama. Hal itu bukan tanpa alasan, karakter itu dibuat agar Al Fatih menjadi pemimpin baik, tangguh, dan menyadari bahwa dia memiliki tanggung jawab besar di kemudian hari. Bahkan Al Fatih kecil sudah menghafal 30 juz, mempelajari hadits hadits, matematika, ilmu falak, strategi perang, dan menguasai 7 bahasa dunia." Ujar ayah Mehmed.
"Kami lakukan ini agar kelak engkau besar dengan para ulama serta dapat meneruskan estafet perjuangan kami. Sejak kecil, kami melihat bakat itu wahai anakku, bahkan pada umur lima tahun engkau sudah hafal 30 juz, dan namamu sesuai doa kami. Engkau sudah menjadi Mehmed yang diharapkan. Engkau sudah menaklukan kerasnya benteng kehidupan duniawi. Satu hal, cinta orang tua mu tidak akan pernah terbalaskan walaupun engkau membalas dengan seluruh isi dunia. Ibumu selalu menangis saat mengingatmu" Sambung ayah Mehmed
*****
Mehmed terjaga di pesawat menuju London, Lengkap sudah jawaban atas pertanyaan besarnya itu. Â Bismillah, Aku Melangkah.
[1] Bahasa Arab: Bagaimana kabarmu?
[2] Bahasa Arab: Alhamdulillah, saya baik baik saja
[3] Bahasa Arab: Gratis
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI