Mohon tunggu...
Ghian SeptaArdianti
Ghian SeptaArdianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak Muda Berkreasi

Universitas Andalas Anak Muda Berkreasi Sastra Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duka Di Balik Pusara

26 Februari 2021   08:45 Diperbarui: 26 Februari 2021   11:03 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

air bening itu selalu menetes

membasahi permukaan muka lesu ku

Tangis pun mulai memuncak

di saat kereta hijau itu mulai berjalan 

menitih di atas pelupuk mata ku

Tubuh terasa bergetar

bibir pun terasa dibungkam 

ketika menyaksikan

penumpang kereta itu di lantunkan nyanyian

syahdu 

Nyanyian yang begitu menyayat sebahagian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun