Hal yang paling menonjol dari Elephant sendiri adalah bagaimana para murid dan guru yang pada awalnya menjalankan hari-hari mereka dengan biasa saja tanpa mengetahui bahwa ada dua orang murid lain yang sedang merencanakan penembakan masal di sekolah tercinta mereka. Hari yang dikira hanyalah satu dari 365 hari biasa dapat berubah menjadi malapetaka. Hal ini memberikan kengerian bagi penonton bahwasanya kejadian tragedi memang sulit untuk diprediksi namun sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk bisa mencegahnya. Peningkatan dalam pengawasan gun control, pencegahan perundungan dalam sekolah hingga pemberian konseling bagi para murid adalah beberapa dari berbagai cara untuk mencegah terjadinya tragedi yang begitu mengerikan ini.
Perundungan yang disinyalir sebagai alasan terbanyak school shooting tak dapat dipungkiri merupakan tindakan yang tidak terpuji. Namun kejadian penembakan masal seharusnya bukanlah jalan keluar. Terlebih lagi kebanyakan dari korban adalah para murid yang masih memiliki jalan yang panjang di kehidupan, masa depan cerah dan bahkan kebanyakan dari mereka tidak bersalah mengenai masalah perundungan. Sekolah seharusnya merupakan tempat para murid untuk belajar dan bercengkrama dengan para teman, seharusnya sekolah dapat memberikan rasa aman, bukannya tempat yang dapat menjadi lokasi terror, ketakutan dan tragedi yang besar. Apapun alasannya, apabila kalian membutuhkan pertolongan atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, maka dapat segera menghubungi 119 ekstensi 8, layanan Sejiwa. Ingat bahwa diri kalian sangatlah berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H