Mohon tunggu...
Gerardo Axel
Gerardo Axel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai Eritoblastosis Fetalis pada Janin Anda

25 November 2017   20:46 Diperbarui: 25 November 2017   20:55 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kalanya juga sekitar 24 jam setelah bayi lahir, bayi bisa terserang penyakit kuning. Penyebabnya yaitu karena tingginya tingkat bilirubin pada bayi. Untuk mengatasinya, bisa dilakukan Phototherapy atau Fototerapi. Fototerapi dilaksanakan dengan cara menidurkan bayi dalam keadaan telanjang dan mata tertutup pada sebuah inkubator dan disinari oleh cahaya berwarna biru atau istilahnya "bililight" yang akan diserap oleh kulit bayi. Ketika disinari cahaya itu, bilirubin dalam tubuh bayi akan berubah menjadi bentuk lain lalu keluar bersama urin atau feses.

Ada pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati, dan untuk penyakit eritroblastosis fetalis ini juga bisa dicegah. Salah satu cara untuk mencegahnya yaitu dengan menggunakan RhoD immunoglobulin atau RhoGam. Tujuan diberikannya RhoGam yaitu menghancurkan sel darah merah janin yang beredar ke dalam darah ibu sebelum sel darah merah janin memicu pembentukan antibodi RhD ibu yang bisa menembus ke dalam sirkulasi darah janin. 

Karena tidak ada antibodi ibu yang menyerang janin, eritroblastosis fetalis tidak akan terjadi. Pemberian injeksi RhoGam ini terus diulang pada setiap kehamilan selanjutnya, yaitu kehamilan kedua, ketiga dan seterusnya pada minggu ke-28 kehamilan atau 72 jam sebelum kelahiran.

Dari artikel diatas, sudah menjawab pertanyaan kita diawal yaitu apakah eritroblastosis fetalis bisa disembuhkan. Ternyata eritroblastosis fetalis bisa disembuhkan dengan berbagai macam cara bahkan bisa dicegah sebelum terjadi. Untuk mendiagnosis penyakit eritroblastosis fetalis dalam janin bisa dengan cara cek golongan darah Rh pada ibu maupun ayah, tes amniocentesis, USG Doppler, dan atau pengambilan darah janin. Lalu untuk menangani penyakit eritroblastosis fetalis bisa dengan cara intrauterine transfusion, Transfusi tukar, atau IVIG. 

Dan untuk mencegah penyakit eritroblastosis fetalis bisa dengan injeksi RhoGam atau RhoD immunoglobulin. Bagi kita semua yang beruntung untuk tidak mengalami eritoblatosis fetalis maupun penyakit -- penyakit lainnya ketika dalam kandungan, kita sebaiknya patut bersyukur atas rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Cukup sekian artikel dari penulis, terimakasih sudah membaca artikel penulis kali ini tentang eritroblatosis fetalis. Semoga artikel ini dapat membantu pembaca dan juga menambah luas wawasan para pembaca. Jika ada kesalahan atau masukan silahkan beri comment sehingga artikel berikutnya bisa lebih baik dari artikel ini. Saya penulis mohon pamit dan selamat berjumpa kembali di artikel penulis berikutnya.  

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun