Mohon tunggu...
Gerardo NandavardhanaA
Gerardo NandavardhanaA Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Saya merupakah anak SMA yang tertarik dalam menulis artikel-artikel. Pada saat ini saya tertarik dalam bidang teknik dan mekanika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilirisasi Nikel Indonesia, Peluang Emas atau Cemas?

15 November 2024   22:06 Diperbarui: 15 November 2024   22:34 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hilirisasi Nikel. https://betahita.id/

Sebagai agen transisi kepada energi terbarukan, perusahaan-perusahaan nikel juga perlu lebih berhati-hati. Perusahaan nikel perlu meningkatkan kualitas dari mesin dan alat-alat yang diguunakan. Selain itu, perusahaan nikel juga perlu meningkatkan kualitas tenaga kerja dengan cara penyediaan pelatihan tenaga kerja yang lebih intensif dan berkualitas. 

Terlebih, bukan perusahaan nikel juga jangan hanya berfokus kepada energi terbaharukan, tetapi juga penanganan polusi. Hal ini harus dilakukan dengan pembuatan pabrik dan tambang yang bersifat besih dengan tidak ada limbah yang dibuang sebelum diolah. Dengan ini, perusahaan energi terbarukan tidak akan merugikan masyarakat sekitar dan juga potensi kecelakaannya dapat berkurang. 

Tidak hanya pemerintah dan perusahaan, tetapi masyarakat juga memiliki peran dalam kasus ini. Masyarakat harus menjadi bagian dari check and balance, yaitu masyarakat harus bisa mengawasi kinerja dari pemerintah dan perusahaan yang bersangkutan. Dengan ini, dapat dipastikan bahwa kebijakan dan aturan-aturan dapat dijalani dan tidak dilanggar. 

Selain itu, masyarakat juga tidak boleh bersikap konsumtif dan panic buying untuk memperoleh teknologi ramah lingkungan seperti mobil listrik. Melainkan, masyarakat perlu memastikan terlebih dahulu apakah seluruh proses pembuatan mobil listrik ini benar-benar ramah lingkungan dan tidak merugikan berbagai pihak. Dengan ini, baru bisa dipastikan apakah mobil listrik dapat bermanfaat bagi Indonesia dan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun