Mohon tunggu...
Gerardo NandavardhanaA
Gerardo NandavardhanaA Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Saya merupakah anak SMA yang tertarik dalam menulis artikel-artikel. Pada saat ini saya tertarik dalam bidang teknik dan mekanika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilirisasi Nikel Indonesia, Peluang Emas atau Cemas?

15 November 2024   22:06 Diperbarui: 15 November 2024   22:34 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hilirisasi Nikel

Indonesia memiliki cadangan nikel yang sangat besar sehingga Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Melalui tren global untuk menuju energi terbaharukan dan produksi mobil listrik besar-besaran, nikel menjadi komponen penting. Dengan potensi besar ini, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan hilirisasi nikel. Hilirisasi adalah cara untuk menciptakan nilai tambahan dari kekayaan alam. 

Indonesia dengan potensi nikelnya yang sangat besasr, menyadari hal ini dan melakukan hilirisasi nikel untuk memperoleh keuntungan. 

Dengan hilirisasi nikel, pemerintah Indonesia melakukan pengolahan bahan mentah nikel dalam negeri menjadi produk jadi atau setengah jadi dengan nilai jual yang lebih tinggi. Sebagai contoh, nikel mentah dari Indonesia diproses terlebih dahulu hingga menjadi komponen-komponen baterai ataupun stainless steel baru kemudian produk jadi ini dijual ke pasar global.  

Selain itu, pemerintah Indonesia juga meningkatkan nilai nikel adalah dengan metode smelter yang meningkatkan kandungan nikel agar memenuhi standar sebagai sebagai bahan baku produk terakhir. Kemudian, pemerintah Indonesia juga mulai menetapkan kebijakan larangan ekspor biji nikel untuk mendorong daya produksi Indonesia. 

Hilirisasi nikel memiliki tujuan utama untuk memperkuat industri nasional dengan memanfaatkan potensi nikel Indonesia secara maksimal. Dengan ini, Indonesia dapat menciptakan produk dengan nilai juga yang lebih tinggi dan menambah devisa negara.  Melalui berbagai projek-projek pertambangan nikel, hilirisasi nikel juga bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan perekonomian Indonesia melalui industrialisasi. 

Terlebih, kebijakan ini juga ditujukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap ekspor bahan mendah yang cenderung fluktuatif dan nilai ekonominya rendah dibandingkan produk olahan. Dengan ini, hilirisasi nikel berpotensi untuk meningkatkan devisa negera, membuka lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global.

Hilirisasi Nikel, Kebijakan dengan Berbagai Kontroversi

Hilirisasi nikel telah mendorong adanya industrialisasi besar-besaran di Indonesia. Hal ini semakin didukung dengan masuknya investasi dari pihak internasional. Industrialisasi tidak hanya berdampak positif bagi Indonesia, tetapi juga memiliki banyak dampak negatif baik bagi lingkungan dan juga masyarakat.

Dampak negatif yang pertama adalah merampasan lahan-lahan milik penduduk setempat. Dengan berkembangnya industri, pemerintah Indonesia banyak melakukan perluasan lahan untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Dalam konteks nikel, terjadi banyak kasus perampasan wilayah warga setempat untuk keperluan pertambangan nikel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun