"Nah, gitu. Di sini kami nggak hanya nyatet pesanan pelanggan aja mbak," ujarnya.
Setelah berhasil menjadi waitress yang baik, para pegawai yang akan diajarkan cara meracik kopi "joss" langsung oleh pemiliknya. Para pegawai terpilih tersebut akan diajarkan cara mencampurkan air panas, kopi robusta, gula, dan arang dengan baik. Tahap ini lumayan susah dilewati. Akan tetapi, hanya beberapa yang akan dijadikan bartender utama. Hanya yang berhasil membuat kopi terenak yang akan dijadikan bartender. Oleh sebab itu, bartender di Angkringan Kopi "Joss" Pak Agus ini tidak berjumlah banyak.
"Kalau di sini dari belasan pegawai yang jadi bartender hanya enam, Mbak," ujar Pak Gepeng.
Selain menjadi mata pencaharian utama, meracik kopi "joss" bagi Pak Gepeng merupakan salah satu bagian meneruskan tradisi nenek moyang. Terangnya, sejak zaman dahulu, leluhur di Yogyakarta sudah meracik kopi arang.Â
Pak Gepeng menjelaskan jika arang memiliki berbagai khasiat dalam kesehatan, misalnya untuk detoksifikasi atau pembersihan racun dari dalam tubuh. Akan tetapi, ketika ditanya waktu tepatnya kopi "joss" pertama kali ditemukan, ia mengaku kurang mengetahui waktu pastinya.
Kopi "joss" racikan Pak Gepeng banyak diminati oleh pelanggan. Sebagai bukti, ia menyebutkan jika ada beberapa pelanggan yang pada akhirnya sering datang dan menjadi langganannya. Para pelanggan tersebut rata-rata berasal dari luar Yogyakarta, salah satu yang ia ingat berasal dari Makassar. Salah satu pelanggan setianya juga ada yang berprofesi sebagai dokter.
"Ada, Mbak, yang sudah jadi langganan ke sini dan sering ketemu saya. Salah satu pelanggan saya bahkan ada yang dokter, kalo ngopi pasti ke sini," jelasnya sambil tersenyum.
Pak Gepeng tidak hanya sering berinteraksi dengan pelanggan lokal saja. Ia menjelaskan jika sudah banyak pelanggan mancanegara yang mencicipi kopi buatannya.
"Banyak, Mbak, turis mancanegara ke sini. Dibawa langsung oleh tour guide mereka," jelas Pak Gepeng.
wisata yang bekerjasama dengan angkringan tempat ia bekerja. Ia meneruskan, tour guide tersebut memang sudah mengetahui kenikmatan kopi "joss" dari berbagai rekomendasi. Ia mengakui jika kopi racikannya sudah banyak dikenal. Hal tersebut dibuktikan dengan kepiawaiannya menjawab berbagai pertanyaan dari pelanggan.
Pak Gepeng menyatakan jika tidak ada agensiPak Gepeng mengaku sudah sering diliput oleh media. Jelasnya, rata-rata media yang meliputnya berasal dari televisi swasta nasional. Bahkan ada beberapa kru asing yang membuat liputan mengenai kopi "joss" buatannya.