Mohon tunggu...
Annisa Rahmatia
Annisa Rahmatia Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi.

an ordinary student, daughter, and teleporter. Beware, I can be anywhere (as long as I got money to travel).

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sang Pemersatu Arang Kayu dan Kopi Hitam

12 November 2019   09:31 Diperbarui: 12 November 2019   13:34 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai kuliner yang ditawarkan di angkringan kopi joss (dok. pribadi Annisa Rahmatia).

"Nah, gitu. Di sini kami nggak hanya nyatet pesanan pelanggan aja mbak," ujarnya.

Setelah berhasil menjadi waitress yang baik, para pegawai yang akan diajarkan cara meracik kopi "joss" langsung oleh pemiliknya. Para pegawai terpilih tersebut akan diajarkan cara mencampurkan air panas, kopi robusta, gula, dan arang dengan baik. Tahap ini lumayan susah dilewati. Akan tetapi, hanya beberapa yang akan dijadikan bartender utama. Hanya yang berhasil membuat kopi terenak yang akan dijadikan bartender. Oleh sebab itu, bartender di Angkringan Kopi "Joss" Pak Agus ini tidak berjumlah banyak.

"Kalau di sini dari belasan pegawai yang jadi bartender hanya enam, Mbak," ujar Pak Gepeng.

Gorengan yang menjadi pendamping nikmat untuk kopi
Gorengan yang menjadi pendamping nikmat untuk kopi "joss" (dok. pribadi Annisa Rahmatia).
Selain menjadi mata pencaharian utama, meracik kopi "joss" bagi Pak Gepeng merupakan salah satu bagian meneruskan tradisi nenek moyang. Terangnya, sejak zaman dahulu, leluhur di Yogyakarta sudah meracik kopi arang. 

Pak Gepeng menjelaskan jika arang memiliki berbagai khasiat dalam kesehatan, misalnya untuk detoksifikasi atau pembersihan racun dari dalam tubuh. Akan tetapi, ketika ditanya waktu tepatnya kopi "joss" pertama kali ditemukan, ia mengaku kurang mengetahui waktu pastinya.

Kopi "joss" racikan Pak Gepeng banyak diminati oleh pelanggan. Sebagai bukti, ia menyebutkan jika ada beberapa pelanggan yang pada akhirnya sering datang dan menjadi langganannya. Para pelanggan tersebut rata-rata berasal dari luar Yogyakarta, salah satu yang ia ingat berasal dari Makassar. Salah satu pelanggan setianya juga ada yang berprofesi sebagai dokter.

"Ada, Mbak, yang sudah jadi langganan ke sini dan sering ketemu saya. Salah satu pelanggan saya bahkan ada yang dokter, kalo ngopi pasti ke sini," jelasnya sambil tersenyum.

Pak Gepeng tidak hanya sering berinteraksi dengan pelanggan lokal saja. Ia menjelaskan jika sudah banyak pelanggan mancanegara yang mencicipi kopi buatannya.

"Banyak, Mbak, turis mancanegara ke sini. Dibawa langsung oleh tour guide mereka," jelas Pak Gepeng.

Keramahan Pak Gepeng membuat banyak pelanggan menjalin relasi baik dengannya (dok. pribadi Annisa Rahmatia).
Keramahan Pak Gepeng membuat banyak pelanggan menjalin relasi baik dengannya (dok. pribadi Annisa Rahmatia).
Pak Gepeng menyatakan jika tidak ada agensi wisata yang bekerjasama dengan angkringan tempat ia bekerja. Ia meneruskan, tour guide tersebut memang sudah mengetahui kenikmatan kopi "joss" dari berbagai rekomendasi. Ia mengakui jika kopi racikannya sudah banyak dikenal. Hal tersebut dibuktikan dengan kepiawaiannya menjawab berbagai pertanyaan dari pelanggan.

Pak Gepeng mengaku sudah sering diliput oleh media. Jelasnya, rata-rata media yang meliputnya berasal dari televisi swasta nasional. Bahkan ada beberapa kru asing yang membuat liputan mengenai kopi "joss" buatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun