Mohon tunggu...
Geofakta Razali
Geofakta Razali Mohon Tunggu... Dosen - Nata Academy

Pemerhati Postmodernisme dan Komunikasi Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Bagaimana Musik Mengonstruksi dan Mempengaruhi Kesehatan Mental Kita

19 Juli 2022   09:29 Diperbarui: 19 Juli 2022   10:32 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik sejatinya telah ada selama berabad-abad dalam berbagai bentuk. Dari musik klasik, jazz, hingga pop modern. 

Namun, karena banyak orang mendengarkan musik setiap hari, mereka tidak sepenuhnya menyadari seberapa besar pengaruhnya terhadap mereka, bahkan jika itu didengarkan untuk mengalihkan diri kita dari masalah, tugas penting, dan pekerjaan. 

Musik membantu setiap manusia hingga ini dalam mengekspresikan emosi, tanpa menggunakan kata-kata sendiri. Misalnya, paparan lirik musik yang optimis dapat mendukung seseorang yang berjuang untuk mengatasi masalah dan stres yang mereka alami. 

Setiap orang menyampaikan kualitas dan karakteristik emosi yang berbeda, tidak mengherankan bahwa genre musik yang berbeda disukai oleh pendengar yang berbeda.

Generasi yang lebih tua, guru dan orang tua sering mempertanyakan keinginan seorang anak untuk mendengarkan genre musik tertentu, hal itu juga sekaligus  membantu anak memahami diri mereka lebih baik melalui seni pendengaran. 

Terapi melalui music juga tidak jarang dapat membantu setipa orang mengatasi emosi yang telah mereka tahan dalam diri mereka untuk jangka waktu yang lama.

Musik mengandung aspek ritmis dan berulang, audio yang dimainkan melibatkan neokorteks otak kita yang menenangkan dan mengurangi ketegangan kita. 

Neokorteks adalah pusat fungsi otak yang lebih tinggi, seperti wawasan, manajemen pilihan, dan memori episodik.

Untuk generasi muda, melodi dapat membantu seseorang untuk saling optimisme dengan pemikiran yang konstruktif. Namun, sebaliknya jika tidak berhati-hati musik juga dapat mendorong kaum muda ke jalan yang lebih salah. 

Musik yang salah atau musik yang tidak ideal untuk menjernihkan pola pikir kita, berpotensi membuat kita berlama-lama dalam keadaan depresi, berperang, atau cemas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun