Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Benarkah Arab Saudi Kalah Karena Berpuasa?

15 Juni 2018   01:54 Diperbarui: 15 Juni 2018   08:13 3244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim sepak bola Arab Saudi (FIFA)

Piala Dunia 2018 resmi dimulai di Moskow pada hari ini tanggal 14 Juni 2018. Partai pembuka turnamen sepakbola terakbar di dunia itu mempertemukan tim tuan rumah Rusia dengan Arab Saudi yang merupakan salah satu jagoan Asia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Luzhniki tersebut berakhir dengan kemenangan telak Rusia melalui lima gol tanpa balas atas Arab Saudi.

Skor 5-0 ini sungguh di luar dugaan banyak orang. Sebelum pertandingan dimulai, para pemerhati sepakbola memprediksi pertandingan akan berjalan imbang. Jika pun Rusia menang karena faktor tuan rumah, maka selisih gol tidak besar.

Hal itu karena kemampuan di atas kertas dan performa lapangan kedua tim hampir berimbang. Berdasarkan peringkat FIFA bulan lalu, Rusia ada di posisi 70 sedang Arab Saudi hanya sedikit lebih baik di posisi 67. Kedua tim juga tidak berhasil menang dalam tiga pertandingan uji coba terakhir mereka jelang Piala Dunia.

Rusia berpesta lima gol ke gawang Arab Saudi. Foto: Getty Images.
Rusia berpesta lima gol ke gawang Arab Saudi. Foto: Getty Images.
Wajar saja bila kemudian warganet ramai berkomentar tentang hasil akhir laga yang ditonton langsung di stadion oleh 78.011 orang, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad Bin Salman itu. Apakah ini karena Rusia yang bermain sangat hebat? Atau karena Arab Saudi yang melempem?

Mungkin karena keusilan warganet atau karena analisis dadakan ala komentator handal, muncul asumsi di media sosial bahwa penampilan Arab Saudi kali ini sangat buruk karena para pemainnya sedang berpuasa. Laga di kota Moskow yang bertepatan dengan hari terakhir di bulan Ramadan tahun 1439 hijriah ini memang dimulai pada pukul 18.00 waktu setempat dan itu masih belum masuk waktu maghrib untuk berbuka puasa.

Jika benar para pemain Arab Saudi memainkan pertandingan perdana mereka di Piala Dunia 2018 sambil menjalankan ibadah puasa, tentu itu menjadi hal yang luar biasa. Secara ilmiah, sangat sulit bagi seorang individu untuk bisa fit berlari mengejar bola dan berkonsentrasi penuh sepanjang 90 menit di lapangan tanpa ada cairan atau asupan makanan berat dalam tubuh. Apalagi Moskow saat ini juga berada dalam musim panas dengan suhu tinggi.

Asumsi itu seolah benar karena mereka mengaitkannya pada penampilan menjanjikan yang ditunjukkan Arab Saudi saat melawan tim kuat Eropa, Jerman dan Italia di partai uji coba dua minggu terakhir. Meskipun kalah, Arab Saudi sukses merepotkan mereka karena hanya kebobolan dua gol dan bahkan berhasil menjaringkan satu gol. Pertandingan dengan skor kekalahan 1-2 yang diderita Arab Saudi pada Jerman dan Italia itu berlangsung pada malam hari, setelah waktu buka puasa.

Para pendukung tim Arab Saudi di Piala Dunia 2018. Foto: The Telegraph.
Para pendukung tim Arab Saudi di Piala Dunia 2018. Foto: The Telegraph.
Apakah iman para pemain Arab Saudi sangat kuat sehingga mereka tetap berkomitmen puasa dan tak mau mengorbankan 'bolong' di hari terakhir Ramadan? Apakah tidak ada instruksi yang dibuat oleh federasi sepakbola nasional Arab Saudi untuk adanya pengecualian? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini mulai muncul.

Jika kita telusuri pemberitaan seputar tim Arab Saudi di Piala Dunia 2018, memang tidak ada informasi resmi yang dikeluarkan federasi sepakbola nasional atau pelatih kepala Arab Saudi tentang isu berpuasa saat bertanding melawan Rusia. Yang ada hanyalah pernyataan umum menyangkut puasa dan tim Arab Saudi, tidak spesifik mengacu pada pertandingan pembuka.

Presiden federasi sepakbola Arab Saudi, Adel Ezzat mengatakan bahwa para pemain Arab Saudi di Piala Dunia 2018 telah diberikan pesan bahwa mereka boleh menunda untuk tidak berpuasa selama turun ke lapangan hijau dan menggantinya di hari lain nantinya setelah Piala Dunia usai. Alasannya adalah karena mereka sedang 'dalam perjalanan jauh dari domisili asal mereka', sesuatu yang memang diperbolehkan dalam ajaran Islam. Namun Adel juga mengatakan bahwa federasi tidak melarang pemain yang memilih berpuasa saat bertanding karena sanggup menjalankannya.

Hal senada juga diucapkan manajer tim Arab Saudi untuk Piala Dunia 2018 Omar Bakhashwain yang menyebut pemain-pemain Arab Saudi sudah tidak asing dengan situasi bertanding sambil berpuasa. Saat melawan Jepang dan Australia di kualifikasi Piala Dunia 2018 yang bertepatan dengan Ramadan tahun lalu, sebagian besar pemain tetap puasa dan tidak menyebabkan masalah.

Tidak ada larangan bagi pemain Arab Saudi untuk berpuasa. Foto: The Guardian.
Tidak ada larangan bagi pemain Arab Saudi untuk berpuasa. Foto: The Guardian.
Energi para pemain untuk bisa berduel sengit mungkin akan berkurang signifikan bila berpuasa. Namun sejumlah pemain berpendapat bahwa mereka justru merasa lebih termotivasi dan kuat secara mental saat tetap melaksanakan puasa yang merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Terlebih lagi jika pemain itu sudah terbiasa melakukannya sebelumnya.

Dengan demikian, maka asumsi puasa sebagai salah satu faktor yang menyebabkan pemain Arab Saudi tampil tidak maksimal saat melawan Rusia pun masih dalam posisi abu-abu. Bisa menjadi benar namun juga bisa salah. Sepertinya pelatih dan manajer tim Arab Saudi pun tidak akan membahas tentang isu puasa sebagai biang kekalahan karena itu dikhawatirkan akan menyerang prinsip beberapa pemain.

Sebagai fans sepakbola, kita perlu menyikapi isu ini dengan bijak. Kita patut mengapresiasi para pemain Arab Saudi yang mungkin tetap berpuasa saat bertanding karena tak mau meninggalkan ibadahnya. Apresiasi juga bagi mereka yang menunda puasanya karena ingin lebih berstamina dan fokus bertanding membela negaranya. Setiap orang pasti punya prioritas yang berbeda dalam membuat keputusan. Jika mereka tidak menjadikan itu alasan, kenapa kita yang mempermasalahkan?

Untuk Arab Saudi dan Rusia, selamat berjuang di dua pertandingan tersisa! Bagi fans sepak bola, selamat menikmati aksi-aksi seru di Piala Dunia 2018!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun