Piala Dunia 2018 resmi dimulai di Moskow pada hari ini tanggal 14 Juni 2018. Partai pembuka turnamen sepakbola terakbar di dunia itu mempertemukan tim tuan rumah Rusia dengan Arab Saudi yang merupakan salah satu jagoan Asia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Luzhniki tersebut berakhir dengan kemenangan telak Rusia melalui lima gol tanpa balas atas Arab Saudi.
Skor 5-0 ini sungguh di luar dugaan banyak orang. Sebelum pertandingan dimulai, para pemerhati sepakbola memprediksi pertandingan akan berjalan imbang. Jika pun Rusia menang karena faktor tuan rumah, maka selisih gol tidak besar.
Hal itu karena kemampuan di atas kertas dan performa lapangan kedua tim hampir berimbang. Berdasarkan peringkat FIFA bulan lalu, Rusia ada di posisi 70 sedang Arab Saudi hanya sedikit lebih baik di posisi 67. Kedua tim juga tidak berhasil menang dalam tiga pertandingan uji coba terakhir mereka jelang Piala Dunia.
Mungkin karena keusilan warganet atau karena analisis dadakan ala komentator handal, muncul asumsi di media sosial bahwa penampilan Arab Saudi kali ini sangat buruk karena para pemainnya sedang berpuasa. Laga di kota Moskow yang bertepatan dengan hari terakhir di bulan Ramadan tahun 1439 hijriah ini memang dimulai pada pukul 18.00 waktu setempat dan itu masih belum masuk waktu maghrib untuk berbuka puasa.
Jika benar para pemain Arab Saudi memainkan pertandingan perdana mereka di Piala Dunia 2018 sambil menjalankan ibadah puasa, tentu itu menjadi hal yang luar biasa. Secara ilmiah, sangat sulit bagi seorang individu untuk bisa fit berlari mengejar bola dan berkonsentrasi penuh sepanjang 90 menit di lapangan tanpa ada cairan atau asupan makanan berat dalam tubuh. Apalagi Moskow saat ini juga berada dalam musim panas dengan suhu tinggi.
Asumsi itu seolah benar karena mereka mengaitkannya pada penampilan menjanjikan yang ditunjukkan Arab Saudi saat melawan tim kuat Eropa, Jerman dan Italia di partai uji coba dua minggu terakhir. Meskipun kalah, Arab Saudi sukses merepotkan mereka karena hanya kebobolan dua gol dan bahkan berhasil menjaringkan satu gol. Pertandingan dengan skor kekalahan 1-2 yang diderita Arab Saudi pada Jerman dan Italia itu berlangsung pada malam hari, setelah waktu buka puasa.
Jika kita telusuri pemberitaan seputar tim Arab Saudi di Piala Dunia 2018, memang tidak ada informasi resmi yang dikeluarkan federasi sepakbola nasional atau pelatih kepala Arab Saudi tentang isu berpuasa saat bertanding melawan Rusia. Yang ada hanyalah pernyataan umum menyangkut puasa dan tim Arab Saudi, tidak spesifik mengacu pada pertandingan pembuka.
Presiden federasi sepakbola Arab Saudi, Adel Ezzat mengatakan bahwa para pemain Arab Saudi di Piala Dunia 2018 telah diberikan pesan bahwa mereka boleh menunda untuk tidak berpuasa selama turun ke lapangan hijau dan menggantinya di hari lain nantinya setelah Piala Dunia usai. Alasannya adalah karena mereka sedang 'dalam perjalanan jauh dari domisili asal mereka', sesuatu yang memang diperbolehkan dalam ajaran Islam. Namun Adel juga mengatakan bahwa federasi tidak melarang pemain yang memilih berpuasa saat bertanding karena sanggup menjalankannya.
Hal senada juga diucapkan manajer tim Arab Saudi untuk Piala Dunia 2018 Omar Bakhashwain yang menyebut pemain-pemain Arab Saudi sudah tidak asing dengan situasi bertanding sambil berpuasa. Saat melawan Jepang dan Australia di kualifikasi Piala Dunia 2018 yang bertepatan dengan Ramadan tahun lalu, sebagian besar pemain tetap puasa dan tidak menyebabkan masalah.