(4) Masukkan bahan organik ke dalam wadah yang telah berisi air dan molase, dan aduk semua bahan di dalam wadah sekitar 5 menit kemudian tutup rapat wadahnya.
Selama satu bulan (30 hari), setiap minggunya (7 hari) buka tutup wadah dengan perlahan untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan dari bahan organik yang terdapat di dalam wadah. Setelah itu, tutup rapat kembali dan biarkan (difermentasi) hingga hari ke 90. Setelah 90 hari, nantinya Eco Enzyme siap dimanfaatkan oleh masyarakat.
Antusiasme masyarakat dan pemuda Dukuh Bakulan dalam praktik ini terlihat melalui rasa penasaran para masyarakat dan pemuda selama kegiatan berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan masyarakat dalam mengikuti kegiatan tersebut.
“Menurut saya, kegiatan praktik Eco Enzyme ini dengan memanfaatkan sisa buah dan sayur yang dilakukan oleh teman-teman KKN UAD Periode-101 kepada masyarakat Dukuh Bakulan kemarin cukup menarik. Beberapa masyarakat antusias untuk mengikuti praktik Eco Enzyme, dan menginspirasi warga sekitar untuk dapat dipraktikkan secara mandiri guna memanfaatkan sisa-sisa buah dan sayuran yang sudah tidak terpakai agar tidak terbuang sia-sia dan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sedikit saran dari saya apabila diadakan praktik kembali, praktik dilakukan pada malam hari saja dikarenakan masyarakat Dukuh Bakulan kebanyakan ada waktu luang pada malam hari, dan agar nanti ilmu yang disampaikan kepada masyarakat terkait praktik pengelolaan sampah dengan metode Eco Enzyme ini dapat tersampaikan dengan baik.” Ujar Bapak Syahrul selaku warga Dukuh Bakulan Kidul, Padukuhan Bakulan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga dapat mempraktikannya di rumah masing-masing untuk mengurangi sisa sampah organik, khususnya sisa-sisa buah dan sayur di lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H