Mohon tunggu...
Gentha MuhamadDjamal
Gentha MuhamadDjamal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Praktik KKN UAD Unit VIII. C. 3: Pengelolaan Sampah Organik dengan Metode Eco Enzyme

1 Maret 2023   18:00 Diperbarui: 1 Maret 2023   18:40 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Reguler 101 Unit VIII C 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah organik dengan menggunakan metode Eco Enzyme.

(Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)

Pengelolaan sampah organik menggunakan metode Eco Enzyme, merupakan suatu metode pengelolaan sampah organik yang mencampurkan sisa buah dan sayuran dengan air dan cairan tetes tebu (molase). Praktik pengelolaan sampah organik dengan metode Eco Enzyme ini dilakukan untuk memanfaatkan sisa-sisa bahan organik menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan.

Oleh karena itu, untuk memanfaatkan sisa-sisa sampah organik KKN UAD Unit VIII.C.3 menyelenggarakan praktik pengelolaan sampah organik dengan Eco Enzyme bersama pemuda dan warga Padukuhan Bakulan, Trirenggo, Bantul.

Kegiatan ini dilakukan di halaman Posko KKN UAD Unit VIII.C.3 Bakulan Kidul, Padukuhan Bakulan, Kapanewon Bantul, Yogyakarta (Selasa, 21 Februari 2023). KKN UAD mengadakan praktik ini sebagai salah satu upaya penanganan sampah rumah tangga dan membantu mensukseskan program Bupati, yaitu Program Bantul Bersama (Bantul Bersih Sampah 2025).

Praktik Eco Enzyme ini membutuhkan beberapa alat, seperti wadah tertutup (galon air mineral), pisau, timbangan, dan alat pengaduk. Kemudian untuk bahan-bahannya, berupa molase (tetes tebu), bahan organik (sisa buah dan sayuran) dan air bersih. Adapun beberapa buah yang tidak dapat dicampurkan dengan pengelolaan metode Eco Enzyme yaitu alpukat, durian, sawo, manggis, salak dan kelengkeng.

Langkah-langkah praktik Eco Enzyme ini yaitu:

(1) Mengisi wadah yang telah disiapkan dengan air sebanyak 60% dari volume wadah (6 liter).

(2) Masukkan molase (tetes tebu) sebanyak 1/10 bagian dari air (0,5 kg) dan diaduk hingga rata.

(3) Setelah itu potong kecil-kecil semua buah atau kulit buah dan sayuran dan ditimbang 3/10 dari bagian air (1,8 kg).

(4) Masukkan bahan organik ke dalam wadah yang telah berisi air dan molase, dan aduk semua bahan di dalam wadah sekitar 5 menit kemudian tutup rapat wadahnya.

Selama satu bulan (30 hari), setiap minggunya (7 hari) buka tutup wadah dengan perlahan untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan dari bahan organik yang terdapat di dalam wadah. Setelah itu, tutup rapat kembali dan biarkan (difermentasi) hingga hari ke 90. Setelah 90 hari, nantinya Eco Enzyme siap dimanfaatkan oleh masyarakat.

(Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)

Antusiasme masyarakat dan pemuda Dukuh Bakulan dalam praktik ini terlihat melalui rasa penasaran para masyarakat dan pemuda selama kegiatan berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan masyarakat dalam mengikuti kegiatan tersebut.

“Menurut saya, kegiatan praktik Eco Enzyme ini dengan memanfaatkan sisa buah dan sayur yang dilakukan oleh teman-teman KKN UAD Periode-101 kepada masyarakat Dukuh Bakulan kemarin cukup menarik. Beberapa masyarakat antusias untuk mengikuti praktik Eco Enzyme, dan menginspirasi warga sekitar untuk dapat dipraktikkan secara mandiri guna memanfaatkan sisa-sisa buah dan sayuran yang sudah tidak terpakai agar tidak terbuang sia-sia dan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sedikit saran dari saya apabila diadakan praktik kembali, praktik dilakukan pada malam hari saja dikarenakan masyarakat Dukuh Bakulan kebanyakan ada waktu luang pada malam hari, dan agar nanti ilmu yang disampaikan kepada masyarakat terkait praktik pengelolaan sampah dengan metode Eco Enzyme ini dapat tersampaikan dengan baik.” Ujar Bapak Syahrul selaku warga Dukuh Bakulan Kidul, Padukuhan Bakulan.

(Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga dapat mempraktikannya di rumah masing-masing untuk mengurangi sisa sampah organik, khususnya sisa-sisa buah dan sayur di lingkungan sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun