Kemudian saya dibukakan jalan oleh Paspampres untuk boleh berdekatan langsung dengan beliau dan berjabat tangan dengannya tanpa harus berdesak-desakan.
"Terima kasih Pak. Terima kasih." Hanya kata-kata itu yang terlontarkan dari mulut saya seraya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan beliau. Saya speechless, dan tidak tahu berkata apa-apa, bahkan saya tidak ingat untuk memperkenalkan diri.Â
Tiba-tiba lamunan kekaguman  saya dibuyarkan oleh salah satu Paspampres yang berkata, "Siapkan kameranya, Pak." Spontan saya tersadar dan mengeluarkan gadget saya dan memberikannya kepada Paspampres tersebut agar difotokan bersama dengan Presiden.
Pengalaman yang tidak terbayangkan oleh saya.
***
Sekarang saya baru sadar, mengapa hanya kata terima kasih yang terucap. Sementara saya sering bersenda gurau dengan teman, kalau nanti ketemu Bapak Presiden, saya mau minta sepeda supaya bisa berolah raga dan menguruskan badan.
Namun, saya yakin, itulah isi hati  yang benar-benar muncul dalam pikiran saya. Kata yang menggambarkan kekaguman dan kebanggan atas sosok Presiden yang sangat Pancasilais dalam pandangan saya.
Terima kasih atas kerja, kerja, kerja yang telah Bapak tunjukkan. Terima kasih atas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang Bapak berikan. Terima kasih atas cinta yang Bapak sebarkan.
Sekali lagi, terima kasih Bapak Presiden RI Joko Widodo.