Mohon tunggu...
Genoveva SekarJemparing
Genoveva SekarJemparing Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis lepas yang masih belajar sembari berkelakar

Halo, salam kenal ! Nama saya sudah tertera, setelahnya terserah anda ingin memanggil saya dengan kata yang mana. Genoveva, Sekar, atau Jemparing. Itu tidak terlalu penting. Terlebih penting, silahkan membaca sejenak hasil pemikiran di larut malam saya. Dengan harap-harap cemas, saya tunggu kritik, saran, atau respon Anda. Sampai berjumpa di dunia nyata dari saya yang sangat suka musik, alam terbuka dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Komposisi Membuat Film ala Kadarnya, Sutradara Kreatif, Ide Orisinil, dan Smartphone dengan Baterai Penuh

3 September 2020   00:59 Diperbarui: 26 Oktober 2020   06:26 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuat film identik dengan stigma kamera berat, kamera besar, kamera yang bergerak, hingga kamera dengan beragam jenis lensa.

Stigma ini tidak juga salah dan tidak juga benar. Anda setuju bukan ? Kamera seperti itu memang ada dan digunakan untuk memproduksi film, terutama film layar lebar.

Kebutuhan alat-alat produksinya cukup memakan kebutuhan finansialnya. Membuat film sama dengan mengerahkan segala rasa dan tenaga yang ada.

Rasa cinta ketika membuat sebuah film, tidak menyurutkan ide-ide atau cara kreatif dari para sineas. Tak jarang hasil dari perkembangan zaman dan teknologi, bisa jadi salah satu cara memproduksi sebuah film.

Jadi, begini maksudnya, kalau tidak bisa menggunakan kamera, bagaimana dengan gawai di tangan anda ? Kalau sudah suka, pasti film akan jadi dan jaya.

Apa poin dari tulisan ini ? Apakah anda sudah sampai pada pikiran "membuat film menggunakan smartphone" ? Smartphone yang anda pakai sehari-hari. Benar dan tepat.

Smartphone Yang Lahir Dari Smartpeople

Perkembangan zaman tidak bisa terlepas dari yang namanya perkembangan teknologi. Teknologi selalu tumbuh dan lahir dalam bentuk yang lebih canggih dan sederhana.

Salah satu teknologi yang semakin mutakhir adalah Smartphone. Gawai yang saat ini tidak bertombol dan tidak bisa terlepas dari jaringan internet.

THIDINEWS
THIDINEWS
Di tahun 1940, diciptakan sebuah teknologi bernama telepon genggam. Sebuah alat yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh berupa pesan singkat dan telepon.

Perlu diingat, tanpa kamera, berwarna hitam putih, memiliki nada dering yang cukup kencang.

Yang kemudian hadir telepon dengan kelas ideal pada tahun 1983. Kecil, bisa dibawa kemana-mana, dan tidak memberatkan beban si pemilik.

Di sela kelahiran si kecil yang cukup untuk digenggam tersebut, terbesit konsep touch display oleh seorang cendekia. E.A. Johnson ditahun 1965 membawa konsep layar sentuh dalam karya tulis imiahnya.

Tidak ada yang mengira, saat ini, industri komunikasi berlomba-lomba membuat gawai layar sentuh terbaik.

Hingga ditahun 2000-an mulai bermuncul smartphone touchscreen dengan berbagai keunggulannya.

Perlu anda ketahui, tujuan utama diciptakannya smartphone memang untuk penggunaan yang smart. Dilansir dari tirto.id, esensi dari temuan Johnson adalah untuk mencipta efisiensi hubungan antara mesin dan manusia pemiliknya.

Dengan hubungan yang efisien, hal ini akan memudahkan kita dalam menggunakannya.

Kehidupan manusia saat ini bergantung pada smartphone. Proses komunikasi hingga proses untuk berkarya bisa dilakukan dengan alat yang memiliki beragam fitur unggulan setiap jenisnya.

Kolaborasi Smartphone dan Smartsutradara, Lahirlah Soekarno

Kehadiran teknologi yang semakin canggih tak jarang menuai ide atau cara baru dalam beraktivitas. Salah satunya kehadiran smartphone dalam proses produksi suatu film.

Di era 2000an, beberapa sineas dunia perfilman mencoba pembuatan film dengan memanfaatkan gawai pribadi mereka. Terlebih untuk smartphone yang memiliki keunggulan kualitas pada kamera depan serta belakang.

Latar belakang ide tersebut bermacam-macam. Ada yang memanfaatkan sisi praktis dari teknologi, melakukan eksperimen, hingga merasa kualitas gambar dari smartphone lebih memuaskan dari pada kamera untuk filmnya.

Salah satu sutradara nasional yang tergoda akan kecanggihan dari smartphone adalah Hanung Bramantyo.

Judul film yang diproduksi adalah Soekarno yang tayang pada tahun 2013.

WowKeren.com
WowKeren.com
Dilansir dari tagar.id, sutradara yang telah berkarya sejak 1998 tersebut menggunakan smartphone untuk beberapa adegan dalam film yang mengisahkan Presiden pertama Republik Indonesia.

Kamera dari ponsel pintar miliknya digunakan sebagai second, third, atau fourth camera. Bukan menjadi kamera utama.

Hanung memanfaatkan kecanggihan dari smartphone untuk mengambil adegan khusus yang dirasa memerlukan perekam yang lebih kecil. Ini membuat teknis yang dilakukan menjadi lebih mudah. Adegan yang dimaksud seperti roda sepeda motor yang berfokus pada ruji pada bannya.

Di sisi lain, Hanung merasa bahwa pengambilan adegan bisa dilakukan secara efisien. Kamera utama akan mengambil secara wide dan kamera smartphone akan mengambil detail dari adegan yang sama.

Kecanggihan lain yang dimanfaatkan olehnya adalah fitur slowmotion atau fitur yang melambatkan adegan yang diambil. Hanung menggunakannya untuk detail dari adegan perang.

Sutradara asal Yogyakarta ini merasa bahwa kehadiran smartphone dan alat canggih lainnya semakin memudahkan produksi sebuah film.

Pendapat Hanung memang benar adanya. Produksi film saat ini mulai ramai dengan menggunakan smartphone canggih.

apponsel
apponsel
Para sineas muda dan mereka yang baru berkecimpung di dunia film mengawali karir dengan ponsel genggam pribadi. Untuk hasil yang lebih baik ketika pengambilan gambar kerap dibantu dengan stabilizer agar tetap stabil.

Pegiat film yang tertahan oleh finansial mulai bergerak dan mulai bereksperimen dengan gawai di dekatnya. Berawal dari kebutuhan menjadi sebuah budaya pop atau bahkan tren.

Bisa anda temui film-film singkat yang digarap menggunakan smartphone di kanal pemutaran video online. Begitu juga dengan web series yang hanya beberapa episode. Produksinya mengandalkan fitur kamera yang jernih dari smartphone.

Masyarakat mulai berlomba menyampaikan ide dan karya mereka. Bermodalkan smartphone serta alur cerita film yang unik dimulailah produksi film seala kadarnya.

Para sineas terkemuka sudah melakukan percobaannya dan berhasil. Bagaimana jika anda mencoba untuk memproduksinya ? Pastikan terlebih dahulu bahwa smartphone anda terisi penuh baterainya ketika proses shooting berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun