Yang kemudian hadir telepon dengan kelas ideal pada tahun 1983. Kecil, bisa dibawa kemana-mana, dan tidak memberatkan beban si pemilik.
Di sela kelahiran si kecil yang cukup untuk digenggam tersebut, terbesit konsep touch display oleh seorang cendekia. E.A. Johnson ditahun 1965 membawa konsep layar sentuh dalam karya tulis imiahnya.
Tidak ada yang mengira, saat ini, industri komunikasi berlomba-lomba membuat gawai layar sentuh terbaik.
Hingga ditahun 2000-an mulai bermuncul smartphone touchscreen dengan berbagai keunggulannya.
Perlu anda ketahui, tujuan utama diciptakannya smartphone memang untuk penggunaan yang smart. Dilansir dari tirto.id, esensi dari temuan Johnson adalah untuk mencipta efisiensi hubungan antara mesin dan manusia pemiliknya.
Dengan hubungan yang efisien, hal ini akan memudahkan kita dalam menggunakannya.
Kehidupan manusia saat ini bergantung pada smartphone. Proses komunikasi hingga proses untuk berkarya bisa dilakukan dengan alat yang memiliki beragam fitur unggulan setiap jenisnya.
Kolaborasi Smartphone dan Smartsutradara, Lahirlah Soekarno
Kehadiran teknologi yang semakin canggih tak jarang menuai ide atau cara baru dalam beraktivitas. Salah satunya kehadiran smartphone dalam proses produksi suatu film.
Di era 2000an, beberapa sineas dunia perfilman mencoba pembuatan film dengan memanfaatkan gawai pribadi mereka. Terlebih untuk smartphone yang memiliki keunggulan kualitas pada kamera depan serta belakang.
Latar belakang ide tersebut bermacam-macam. Ada yang memanfaatkan sisi praktis dari teknologi, melakukan eksperimen, hingga merasa kualitas gambar dari smartphone lebih memuaskan dari pada kamera untuk filmnya.