Mohon tunggu...
Genoveva SekarJemparing
Genoveva SekarJemparing Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis lepas yang masih belajar sembari berkelakar

Halo, salam kenal ! Nama saya sudah tertera, setelahnya terserah anda ingin memanggil saya dengan kata yang mana. Genoveva, Sekar, atau Jemparing. Itu tidak terlalu penting. Terlebih penting, silahkan membaca sejenak hasil pemikiran di larut malam saya. Dengan harap-harap cemas, saya tunggu kritik, saran, atau respon Anda. Sampai berjumpa di dunia nyata dari saya yang sangat suka musik, alam terbuka dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Komposisi Membuat Film ala Kadarnya, Sutradara Kreatif, Ide Orisinil, dan Smartphone dengan Baterai Penuh

3 September 2020   00:59 Diperbarui: 26 Oktober 2020   06:26 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kemudian hadir telepon dengan kelas ideal pada tahun 1983. Kecil, bisa dibawa kemana-mana, dan tidak memberatkan beban si pemilik.

Di sela kelahiran si kecil yang cukup untuk digenggam tersebut, terbesit konsep touch display oleh seorang cendekia. E.A. Johnson ditahun 1965 membawa konsep layar sentuh dalam karya tulis imiahnya.

Tidak ada yang mengira, saat ini, industri komunikasi berlomba-lomba membuat gawai layar sentuh terbaik.

Hingga ditahun 2000-an mulai bermuncul smartphone touchscreen dengan berbagai keunggulannya.

Perlu anda ketahui, tujuan utama diciptakannya smartphone memang untuk penggunaan yang smart. Dilansir dari tirto.id, esensi dari temuan Johnson adalah untuk mencipta efisiensi hubungan antara mesin dan manusia pemiliknya.

Dengan hubungan yang efisien, hal ini akan memudahkan kita dalam menggunakannya.

Kehidupan manusia saat ini bergantung pada smartphone. Proses komunikasi hingga proses untuk berkarya bisa dilakukan dengan alat yang memiliki beragam fitur unggulan setiap jenisnya.

Kolaborasi Smartphone dan Smartsutradara, Lahirlah Soekarno

Kehadiran teknologi yang semakin canggih tak jarang menuai ide atau cara baru dalam beraktivitas. Salah satunya kehadiran smartphone dalam proses produksi suatu film.

Di era 2000an, beberapa sineas dunia perfilman mencoba pembuatan film dengan memanfaatkan gawai pribadi mereka. Terlebih untuk smartphone yang memiliki keunggulan kualitas pada kamera depan serta belakang.

Latar belakang ide tersebut bermacam-macam. Ada yang memanfaatkan sisi praktis dari teknologi, melakukan eksperimen, hingga merasa kualitas gambar dari smartphone lebih memuaskan dari pada kamera untuk filmnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun