Mohon tunggu...
genial arasy
genial arasy Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Saat ini bekerja sebagai profesional dibidang logistic dan supply chain pada perusahaan yang bergerak dalam industri retail. Dapat dihubungi melalu email genialarasy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kilas Balik Rival: Irak, Level Sepak Bola, dan Isu Suap

4 Januari 2024   11:00 Diperbarui: 4 Januari 2024   11:41 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
official training timnas (pssi.org)

Kendati demikian isu suap ini tidak pernah jelas dan diusut hingga tuntas. Tak heran, jika sejak pertemuan mereka di ajang Merdeka Games 1978, perkembangan sepak bola Indonesia dan Irak bak langit dan bumi.
Pada medio 1980-an, Ievel sepak bola Irak mencatatkan era emas mereka.

Singa Mesopotamia telah mampu tiga kali tampil di putaran final Olimpiade, yakni pada 1980, 1984, dan 1988.

Irak juga mampu tampil di Piala Dunia 1986 mendampingi Korea Selatan sebagai perwakilan Asia.

Kendati sepak bola Irak sempat dilanda ketidakpastian akibat kondisi politik setelah runtuhnya rezim Saddam Husein, Indonesia belum bisa dan tidak pernah bisa menyaingi level persepakbolaan Irak.

Ajang Pembuktian

Pada tiga pertemuan terakhir, tim nasional Indonesia belum mampu berbicara banyak ketika berhadapan dengan Irak.

Sebelum kalah di ajang kualifikasi Piala Dunia di Basra, November tahun lalu, Garuda telah terlebih dahulu menelan kekalahan beruntun dari Irak pada dua duel di ajang Kualifikasi Piala Asia 2015.

official training timnas (pssi.org)
official training timnas (pssi.org)
Sempat dikalahkan 0-1 di Dubai, Uni Emirat Arab, Februari 2013, skuad Indonesia kembali tumbang pertemuan ke dua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dengan skor 0-2, November 2013.

Pertemuan dengan Irak di ajang Piala Asia 2023 sejatinya dapat menjadi penegasan akan adanya peningkatan kualitas tim nasional Indonesia atau tidak dibawah asuhan STY.

Setidaknya jika tim nasional Indonesia mampu  menahan Irak atau bahkan mengalahkan Irak, skuad Asnawi Mangkualam Bahar dan kawan kawan pantas membusungkan dada untuk menyebut sudah ada peningkatan kualitas level permainan.

Tetapi, jika skuad tim nasional Indonesia kembali harus menelan kekalahan dari Irak, maka harus diakui bahwa level kualitas sepak bola Indonesia kian tertinggal di Asia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun