Nilai Budaya Luhur, Budi Pekerti, Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berjalan sepanjang hayat. Bangsa Indonesia kaya akan budaya yang pastinya terdapat unsur nilai, moral, norma dan etika kepribadian.Â
Namun, saat ini memudar dan dilupakan, proses pendidikan kurang mengedepankan budaya sehingga dampaknya dapat menggeser budaya bangsa. Perbuatan menyimpang yang terjadi di lingkungan sekolah seperti pada kasus ini yaitu bullying, merupakan salah satu dampak dari pudarnya unsur budaya Indonesia dalam diri peserta didik.Â
Cara paling efektif mengatasi permasalahan ini yaitu dengan melaksanakan pendidikan berbasis budaya. Pendidikan berbasis budaya memiliki tujuan untuk melestarikan dan mengembangkan budaya yang mengandung nilai-nilai luhur, artefak dan adat istiadat dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Nilai-nilai yang bisa diambil dari pendidikan berbasis budaya dan pendidikan karakter yang didasari oleh filosofi Ki Hadjar Dewantara antara lain nasionalis, mandiri, gotong royong, religius, dan integritas.
Merujuk pada pemikiran Paulo Freire (1967) hanya melalui jalur pendidikanlah manusia dapat mengembangkan kemampuannya untuk melihat dan memahami tantangan dari zamannya.
Hal ini akan memunculkan dan menumbuhkan sebuah kesadaran kritis pada suatu masyarakat. Dengan mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman, pendidikan anak dapat memberikan landasan yang kokoh bagi perkembangan holistik mereka. Anak-anak akan memiliki pemahaman yang baik tentang diri mereka sendiri, hubungan dengan orang lain, dan lingkungan di sekitar mereka.
Menjadi Manusia Indonesia
Diketahui Indonesia memiliki keberagaman suku, ras dan agama yang membentuk ciri khas pada individu manusia di setiap wilayahnya, yang kerap kali menjadikan penyebab adanya perundungan akibat perbedaan-perbedaan tersebut. Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila digunakan sebagai semboyan bangsa dan pedoman untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Keragaman di Indonesia terbentuk melalui nilai-nilai, aktivitas manusia dan karya-karya yang merupakan hasil ide dan aktivitas manusia.Â
Pendidikan merupakan upaya untuk membangun paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku sebagai bangsa Indonesia, oleh karena itu Ki Hadjar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa yang menanamkan rasa nasionalisme kepada siswanya. Ki Hadjar Dewantara pernah menyampaikan bahwa "Manusia Merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung pada orang lain."
Kesimpulan
Dalam rangka mengatasi bullying, kita dapat memaknai filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara yakni sistem among, nilai budaya luhur, budi pekerti, kodrat alam dan kodrat zaman sebagai pedoman.Â