Mohon tunggu...
Tahta Genaldika Dharma
Tahta Genaldika Dharma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perkembangan Ekonomi di Banyuwangi, Transformasi Berbagai Sektor

18 September 2024   09:29 Diperbarui: 18 September 2024   09:55 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan ekonomi di Banyuwangi saat ini sangat melesat sekali di banding tahun-tahun sebelumnya. Pada zaman dulu Banyuwangi dikenal sebagai kota kecil  dan termasuk kabupaten terluas di Pulau Jawa. Perubahan yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi dulu hingga sekarang sangatlah berbeda. Banyuwangi sekarang lebih dikenal oleh banyak orang wiasatawan,   seperti contoh dulu itu Banyuwangi hanya terkenal dengan wisata alamnya yang indah, sekarang Banyuwangi sudah mulai berkembang di segi apapun apalagi di sektor pembangunan dan sektor pariwisata . 

Banyuwangi dulunya tidak memiliki tempat-tempat umum yg terkenal seperti McD, Richeese, Miniso, dan tempat-tempat terkenal lainnya. Sekarang Banyuwangi sudah ada tempat-tempat tersebut, karena  Banyuwangi dulunya lebih mengutamakan UMKM supaya tidak kalah saing dengan tempat-tempat terkenal tersebut. 

Banyuwangi mulai menerapkan seperti itu sejak pergantian Kepala Daerah atau Bupati Banyuwangi, menerapkan hal tersebut ada dampak positif dan negatifnya, dampak positifnya seperti Kabupaten Banyuwangi bisa mulai terkenal, dan negatifnya para pedagang UMKM apalagi pedagang kecil jadi banyak kalah saing dengan adanya tempat-tempat umum yang terkenal tersebut.

Berikut adalah sektor ekonomi di Banyuwangi:

Sektor Pertanian

  • Ekonomi Indonesia sangat bergantung pada sektor pertanian. Ini dapat dilihat dari bagaimana sektor pertanian berkontribusi pada pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB), penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan bagi sebagian besar orang Indonesia, pengentasan kemiskinan, memperoleh devisa melalui ekspor non-migas, menciptakan ketahanan pangan nasional, penyedia bahan baku, pasar yang potensial, dan menciptakan lingkungan yang baik untuk pembangunan sektor lain (Budiman, 2013).

  •  Banyuwangi adalah salah satu lumbung pangan di Jawa Timur dengan potensi pertanian terbaik ketiga setelah Malang dan Jember. Aktivitas ekonomi pertanian mencapai 50% pada tahun 2012 dan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi. Namun, pertumbuhan sektor pertanian lamban, dan kontribusinya terhadap PDRB turun dari 47% pada tahun 2007-2008 menjadi 45,9% pada tahun 2011.

Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restaurant

  •  Sektor perdagangan, hotel, dan restaurant menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, dengan pertumbuhan rata-rata yang lebih tinggi daripada seluruh Jawa Timur. Meningkatkan pertumbuhan industri ini, bagaimanapun, masih sulit, terutama karena nilai RPr > 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan industri konstruksi dan perdagangan di Jawa Timur lebih besar daripada PDRB total wilayah.

Sektor Pariwisata

  •  Sektor pariwisata memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, dan program peningkatan kawasan strategis menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Destinasi wisata seperti Pulau Merah, Teluk Hijau, dan Kawah Ijen dapat memengaruhi masyarakat dengan menciptakan peluang ekonomi melalui makanan, transportasi, dan lainnya.

Sektor Industri dan Energi

  • Ada tambang emas di selatan Banyuwangi, yang dapat menjadi sektor unggulan baru. Pengadaan listrik dan gas juga diharapkan menjadi sektor potensial di masa depan.

Sektor Infrastrukur dan Potensi Alam Banyuwangi 

  • Memiliki infrastruktur yang lengkap, termasuk pelabuhan, bandara, tambang emas, dan pabrik kereta api terbesar di Asia Tenggara. Potensi alam yang melimpah, seperti hutan, laut, dan pegunungan vulkanik, dapat membantu pertumbuhan ekonomi.

Dampak positif bagi pengembangan ekonomi di Banyuwangi

Pertumbuhan PDRB:

  •  Ekonomi Banyuwangi telah berkembang pesat, hampir sama dengan Provinsi Jawa Timur.

Pengembangan Kawasan Industri:

  •  Kawasan industri seluas 2.200 hektar Banyuwangi Industrial Estate Wongsorejo (BIEW) akan meningkatkan potensi industri dan daya tarik investasi.

Peningkatan Sektor Pertanian:

  •  Produk pertanian, terutama jeruk siam, di Kecamatan Bangorejo jeruk siam telah menjadi produk terbaik dan berkontribusi besar terhadap PDRB sektor sebesar 89%.

Peningkatan Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:

  • Salah satu program utama dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2021--2026 adalah program pariwisata dan ekonomi kreatif, yang akan meningkatkan potensi destinasi wisata alam dan seni budaya.

Pengaruh Sektor Unggulan:

  • Sektor unggulan seperti pertanian dan industri memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, yang menunjukkan bahwa ekonomi kota masih berkembang.

Dampak negatif bagi pengembangan ekonomi di Banyuwangi

Penggunaan Lahan yang Berlebihan: 

  • Karena pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, lebih banyak lahan perlu digunakan. Ini dapat menyebabkan penggunaan lahan yang berlebihan dan kerusakan lingkungan.

Kerusakan Lingkungan:

  • Peningkatan aktivitas industri dan pertanian dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti polusi udara dan air serta penurunan kualitas tanah.

Ketergantungan pada Sektor-Sektor Tertentu:

  •  Banyuwangi masih tergantung pada sektor-sektor tertentu seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang dapat membuat struktur ekonomi menjadi tidak stabil dan rentan terhadap perubahan

Ketimpangan Sosial:

  • Perkembangan ekonomi yang tidak merata dapat menyebabkan ketimpangan sosial. Beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak dapat menikmati manfaat pertumbuhan ekonomi.

Kurangnya Integrasi Strategis: 

  • Kurangnya kesatupaduan dalam menjalankan rencana strategis antar jajaran pemerintah dapat menghambat pelaksanaan visi dan misi Kabupaten Banyuwangi, sehingga program-program tidak direalisasikan secara tepat.

Perkembangan Ekonomi di Banyuwangi Saat Ini

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Sigit Danang Joyo, menyatakan bahwa Banyuwangi dipilih untuk menjadi pusat perekonomian Jawa Timur karena memiliki sumber daya pembangunan yang lengkap. Banyuwangi memiliki banyak infrastruktur dan potensi, termasuk bandara, pelabuhan, tambang emas, dan pabrik kereta api terbesar di Asia Tenggara. Banyuwangi dianggap mampu menjadi destinasi wisata kelas dunia baik di dalam negeri maupun di luar negeri berkat kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alamnya. Sebagai bupati Banyuwangi, Bu Ipuk Fiestiandani berharap forum tersebut akan memanfaatkan potensi Banyuwangi untuk meningkatkan ekonomi Jatim. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Banyuwangi untuk tahun 2024 adalah 4,81 persen, naik sekitar 0,27% dari 4,54 persen yang diproyeksikan pada tahun 2023.

Jadi, pada intinya Perkembangan ekonomi Banyuwangi telah mengalami transformasi yang signifikan dari masa lalu hingga kini. Dulunya, Banyuwangi hanya dikenal sebagai kota kecil dengan sektor pertanian yang dominan. Saat ini, Banyuwangi telah berkembang pesat, menjadi destinasi wisata yang terkenal dan mengalami pertumbuhan di berbagai sektor, termasuk perdagangan, industri, dan pariwisata. Dari sektor pertanian, meskipun kontribusinya terhadap PDRB sedikit menurun, Banyuwangi tetap menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran kini menjadi motor penggerak ekonomi, dengan peningkatan yang lebih cepat dibandingkan wilayah lain. Sektor pariwisata, yang kini mencakup berbagai destinasi menarik, telah menciptakan peluang ekonomi yang baru.

Infrastruktur yang lengkap, termasuk bandara dan pelabuhan, serta potensi alam yang melimpah, menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Meskipun demikian, perkembangan ini juga membawa tantangan, seperti ketergantungan pada sektor tertentu dan ketimpangan sosial. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang positif ke depan, Banyuwangi memiliki potensi untuk menjadi pusat perekonomian yang lebih kuat di Jawa Timur, berkat kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur dan sektor kreatif. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Sumber Referensi :

Banyuwangi, P. K. (n.d.). Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat, Kemenkeu Dorong Banyuwangi Jadi Pusat Perekonomian Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. https://banyuwangikab.go.id/berita/pertumbuhan-ekonomi-yang-pesat-kemenkeu-dorong-banyuwangi-jadi-pusat-perekonomian-jawa-timur

Olfiana, N. M., & Pamungkas, A. (2013). Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo--Kab. Banyuwangi. Jurnal Teknik ITS, 2(3), C239-C244.

Qubro, G., Muljaningsih, S., & Asmara, K. (2021). Pengaruh sektor unggulan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Syntax Admiration, 2(8), 1444-1452.

Rimawati, E. (2023, November 9). Proyeksi pertumbuhan ekonomi Banyuwangi 2024 capai 4,81 persen. Detikjatim. https://www.detik.com/jatim/bisnis/d-7027652/proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-banyuwangi-2024-capai-4-81-persen/amp

Wandansari, S., & Hasmarini, I. M. I. (2021). Analisis Identifikasi Potensi Sektor-Sektor Ekonomi Di Kabupaten Banyuwangi (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Wati, D. E., Jumiati, A., & Priyono, T. H. (2015). Analisis Pergeseran Struktur Ekonomi dan identifikasi Sektor Basis di Kabupaten Banyuwangi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun