Perkembangan ekonomi di Banyuwangi saat ini sangat melesat sekali di banding tahun-tahun sebelumnya. Pada zaman dulu Banyuwangi dikenal sebagai kota kecil  dan termasuk kabupaten terluas di Pulau Jawa. Perubahan yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi dulu hingga sekarang sangatlah berbeda. Banyuwangi sekarang lebih dikenal oleh banyak orang wiasatawan,  seperti contoh dulu itu Banyuwangi hanya terkenal dengan wisata alamnya yang indah, sekarang Banyuwangi sudah mulai berkembang di segi apapun apalagi di sektor pembangunan dan sektor pariwisata .Â
Banyuwangi dulunya tidak memiliki tempat-tempat umum yg terkenal seperti McD, Richeese, Miniso, dan tempat-tempat terkenal lainnya. Sekarang Banyuwangi sudah ada tempat-tempat tersebut, karena  Banyuwangi dulunya lebih mengutamakan UMKM supaya tidak kalah saing dengan tempat-tempat terkenal tersebut.Â
Banyuwangi mulai menerapkan seperti itu sejak pergantian Kepala Daerah atau Bupati Banyuwangi, menerapkan hal tersebut ada dampak positif dan negatifnya, dampak positifnya seperti Kabupaten Banyuwangi bisa mulai terkenal, dan negatifnya para pedagang UMKM apalagi pedagang kecil jadi banyak kalah saing dengan adanya tempat-tempat umum yang terkenal tersebut.
Berikut adalah sektor ekonomi di Banyuwangi:
Sektor Pertanian
- Ekonomi Indonesia sangat bergantung pada sektor pertanian. Ini dapat dilihat dari bagaimana sektor pertanian berkontribusi pada pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB), penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan bagi sebagian besar orang Indonesia, pengentasan kemiskinan, memperoleh devisa melalui ekspor non-migas, menciptakan ketahanan pangan nasional, penyedia bahan baku, pasar yang potensial, dan menciptakan lingkungan yang baik untuk pembangunan sektor lain (Budiman, 2013).
- Â Banyuwangi adalah salah satu lumbung pangan di Jawa Timur dengan potensi pertanian terbaik ketiga setelah Malang dan Jember. Aktivitas ekonomi pertanian mencapai 50% pada tahun 2012 dan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi. Namun, pertumbuhan sektor pertanian lamban, dan kontribusinya terhadap PDRB turun dari 47% pada tahun 2007-2008 menjadi 45,9% pada tahun 2011.
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restaurant
- Â Sektor perdagangan, hotel, dan restaurant menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, dengan pertumbuhan rata-rata yang lebih tinggi daripada seluruh Jawa Timur. Meningkatkan pertumbuhan industri ini, bagaimanapun, masih sulit, terutama karena nilai RPr > 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan industri konstruksi dan perdagangan di Jawa Timur lebih besar daripada PDRB total wilayah.
Sektor Pariwisata
- Â Sektor pariwisata memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, dan program peningkatan kawasan strategis menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Destinasi wisata seperti Pulau Merah, Teluk Hijau, dan Kawah Ijen dapat memengaruhi masyarakat dengan menciptakan peluang ekonomi melalui makanan, transportasi, dan lainnya.
Sektor Industri dan Energi
- Ada tambang emas di selatan Banyuwangi, yang dapat menjadi sektor unggulan baru. Pengadaan listrik dan gas juga diharapkan menjadi sektor potensial di masa depan.
Sektor Infrastrukur dan Potensi Alam BanyuwangiÂ
- Memiliki infrastruktur yang lengkap, termasuk pelabuhan, bandara, tambang emas, dan pabrik kereta api terbesar di Asia Tenggara. Potensi alam yang melimpah, seperti hutan, laut, dan pegunungan vulkanik, dapat membantu pertumbuhan ekonomi.
Dampak positif bagi pengembangan ekonomi di Banyuwangi